SuaraJogja.id - Lama tak berjumpa suami, putri bungsu Raja Keraton Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, curhat di media sosial. GKR Bendara terpaksa menahan rindu karena Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudhonegoro, sang suami, tidak mudik ke Jogja.
Wakil Penghageng I Kawedanan Hageng Punokawan Nitya Budaya Keraton Jogja ini mengatakan, saat ini suaminya tertahan di Jakarta karena harus menaati aturan pemerintah. Sebagai ASN, KPH Yudhonegoro dilarang bepergian ke luar daerah, termasuk mudik, selama masa pandemi corona belum berakhir.
GKR Bendara pun hanya bisa mengutarakan rasa rindunya dari jarak jauh, seperti mengunggah foto sang suami ke Instagram. Dalam unggahan pada Kamis (30/4/2020), ibu dua anak ini memasang foto KPH Yudhonegoro yang tengah bermain tenis di lapangan.
Di foto itu KPH Yudhonegoro sedang melompat dan mendongak ke arah bola di atasnya sembari mengangkat raket setinggi kepala. Dirinya terlihat sangat fokus memukul bola tenis di foto itu.
Baca Juga: Jadi Korban Pembegalan, Hariyono Pukul Mundur 4 Pelaku, Begalnya Terluka
Sang istri, yang mengunggah foto tersebut, menambahkan keterangan berupa ungkapan rasa rindu. GKR Bendara mengaku bisa menerima keadaan saat ini. Ia juga mengingatkan warganet untuk tidak mudik, sama seperti suaminya.
"Edisi #kangenbojo @brabus1026 karena taat mengikuti peraturan pemerintah, bagi ASN tidak boleh mudik. Enggak apa-apa, yang penting di Jakarta, suami sehat, kami di Jogja juga sehat. #staysafe #dirumahaja #janganmudik," tulisnya melalui akun resmi Instagram @gkrbendara.
Warganet pun memberikan sejumlah komentar. Mereka turut mendoakan supaya keluarga GKR Bendara tetap sehat.
"Semoga semua dilimpahi kesehatan dan dilindungi dari Covid-19," ungkap @ruudd_keerr.
"Sehat-sehat selalu nggih, Mbak @gkrbendara dan Mas @brabus1026," tambah @aninditadina.
Baca Juga: Densus 88 Geledah Gudang Ekspedisi Surabaya Tempat Kerja Teroris
Diberitakan Suara.com sebelumnya, pemerintah telah menetapkan larangan mudik bagi ASN, pegawai BUMN, dan anak perusahaannya di tengah pandemi virus corona. Sebab, mobilitas penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya dapat meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.
Berita Terkait
-
Kawal Pilkada Serentak 2024, Bima Arya Tegaskan Komitmen Kemendagri Jaga Netralitas ASN
-
Menteri PANRB Ajak Transformasi ASN melalui Teknologi dan Kolaborasi
-
Taspen Bayarkan Manfaat THT ke 147 Ribu Pensiunan ASN
-
Kronologi 'Nyuwun Sewu' Keraton Jogja Gugat PT KAI Seribu Perak
-
Kemendagri Soroti Masalah Netralitas ASN hingga Kades Jateng dan Jatim di Pilkada, Siapkan Sanksi Tegas
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025
-
Tips Merawat Pakaian Berbahan Dasar Ramah Lingkungan
-
Momen Pilkada Sleman 2024, Harda Kiswaya Ingin Ikhlas Melayani, Tulus Mengabdi
-
Pemkab Bantul Petakan Kelurahan untuk Sediakan Ikan Segar Bahan Makan Bergizi