SuaraJogja.id - Ada yang janggal dalam pendataan pasien kasus COVID-19 di DIY. Angka-angka yang selama ini dipublikasi rupanya tak mencakup sejumlah pasien yang meninggal dunia dan dimakamkan dengan prosedur penanganan jenazah COVID-19. Tak hanya itu, terdapat pula pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah meninggal diklaim negatif COVID-19 padahal belum dites swab.
BS, lelaki 47 tahun, warga Ngaglik, Sleman, sempat menuliskan sepenggal doa pada 21 Maret lalu di Instagram. Doa itu berbunyi, "Engkaulah perisaiku. Saat badai hidup menerpaku, janji Mu di dalamku. Pulihkan jiwaku. Ku kan berdiri di tengah badai dengan kekuatan yang kau berikan. Sampai kapan pun ku kan bertahan, karena Yesus selalu menopang hidupku."
Tepat sehari setelahnya, ia mengeluh batuk, kemudian mengembuskan napas terakhir saat dilarikan ke RSUP Dr Sardjito pada 31 Maret. Jenazah BS dimakamkan petugas Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) DIY di sebuah kompleks pemakaman di Ngaglik, Sleman, segera sehari setelahnya, 1 April 2020. Pemakaman dilakukan senyap dengan prosedur pemakaman jenazah pasien COVID-19.
BS adalah salah satu dari PDP terduga COVID-19 di DIY yang meninggal dunia. Ia merupakan pasien dengan kode PDP 289. Di web resmi penanganan COVID-19 Pemda DIY corona.jogjaprov.go.id, PDP-289 berasal dari Kecamatan Ngaglik, Sleman, dengan status negatif. Status negatif itu disematkan pemerintah meskipun BS sama sekali belum pernah dites swab untuk dipastikan apakah ia positif atau negatif COVID-19.
Baca Juga: Bisa untuk Buka Puasa, Cobain Resep Sate Sapi Wijen Pedas Ala Nicky Tirta
Kabid Pencegahan Pengendalian dan Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni membenarkan BS adalah PDP Nomor 289. Ia juga membenarkan BS belum pernah diambil swab hingga meninggal dunia. Terkait alasan PDP yang belum diambil swab dikategorikan PDP negatif, Novita menjelaskannya
“Kebijakan dulu memang kalau PDP belum di-swab tetap dianggap PDP, tapi kebijakan sekarang kalau PDP belum di-swab berarti tidak termasuk PDP. Kebijakan penanganan COVID-19 sangat dinamis,” kata Novita.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaning Astutie menilai, BS bukan PDP, melainkan orang yang dicurigai PDP, meskipun status PDP sudah dinyatakan oleh otoritas rumah sakit.
“Kalau dia belum sempat di-swab, maka sebenarnya kami hanya bisa mengatakan dia dicurigai PDP. Kan gitu, belum terbukti kan kalau dia PDP, wong dia belum di-swab, tapi sudah meninggal,” kata Pembayun, yang juga Koordinator Bidang Kesehatan dalam Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY.
BS hanya satu contoh bukti kacaunya pendataan pasien COVID-19 di DIY. Di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, seorang perempuan yang meninggal dan dimakamkan dengan prosedur seperti BS malah tak tercatat di data pemerintah.
Baca Juga: Bejat! Sudah Hamili Siswi SMP, Sugianto Minta Kandungan Digugurkan
Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi sempat menghubungi petugas epidemiologi di Puskesmas Sewon untuk memastikan apakah ada seorang perempuan berinisial TH, usia 43 tahun warga Panggungharjo yang tercatat sebagai PDP karena diduga terinfeksi COVID-19.
Terpopuler
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Striker Keturunan Yugoslavia Kirim Kode ke Patrick Kluivert: Usia Saya Tidak Muda Lagi, Tapi Saya Masih Kuat
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Realme C75 vs Redmi Note 14, Duel Sengit HP 4G Rp 2 Jutaan
-
Buntut Ricuh Lawan Persib, Persija Jakarta Dapat Sanksi Berat, Ini Daftarnya
-
Termasuk Eks Arsenal, 9 Pemain Australia Kini Cedera Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Stadion Manahan Jadi Venue Final Liga 2
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
Terkini
-
Gandeng PMI Yogyakarta Tambah Stok Darah, Sejumlah Bikers di Jogja Ikuti Aksi Donor Darah
-
Mandala Krida Tak Bisa, Final PSIM vs Bhayangkara Digelar di Manahan, Ini Alasannya
-
Aksi Licik Penjual Cilok Muda di Sleman, Pinjam Motor Berujung Bui
-
Gunung Merapi Luncurkan 138 Guguran Lava Sepekan Terakhir, Status Masih Siaga
-
Belum Dapat Instruksi ke Akmil Magelang, Sejumlah Kepala Daerah Kader PDIP Bertahan di Jogja