SuaraJogja.id - Sebanyak 17 warga Kabupaten Gunungkidul yang dinyatakan positif corona melalui rapid test oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Gunungkidul menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari. Padahal, RSUD Saptosari baru dalam tahap penyelesaian pembangunan.
Isolasi terhadap 17 warga yang dilakukan oleh tim Gugus Tugas dianggap justru menambah beban psikologis bagi mereka. Warga yang diisolasi justru tertekan karena kondisi bangunan yang belum memadai serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih sangat kurang.
Hal tersebut terungkap dari kunjungan Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Suharno, Jumat (1/5/2020). Ada sejumlah catatan yang ia temukan dan harus segera ditindaklanjuti oleh tim Gugus Tugas agar pasien merasa nyaman untuk menjalani isolasi.
Suharno menilai, RSUD Saptosari belum siap menjadi penampungan atau tempat isolasi pasien virus corona karena ruangan gedung yang belum siap. Dia menyadari, RSUD Saptosari memang belum selesai tahap pembangunannya. Namun demikian, harus ada gerak cepat untuk menanganinya.
"Warga yang saya temui di sana banyak yang mengeluhkan kondisi RSUD tersebut,"ujarnya, Jumat, usai meninjau RSUD Saptosari.
Selain ruangan yang belum siap, Suharno juga menilai, SDM di RS tersebut belum terpenuhi. Padahal, SDM sangat dibutuhkan untuk memberikan perawatan kepada warga yang diisolasi. Oleh karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul untuk segera memenuhi kebutuhan SDM guna operasional RSUD Saptosari.
Fakta lain yang ia temukan adalah, warga yang menjalani isolasi sangat tertekan dan resah karena satu ruangan dihuni dua sampai dengan empat orang. Hal ini justru menimbulkan kekhawatiran akan potensi penularan Covid-19 makin besar karena ruangan tidak disendirikan.
"Saya melihat langsung warga yang dikarantina sangat menderita karena dikunci dari luar seperti orang di penjara. Pihak yang diisolasi secara fisik sehat baik, tapi karena mental bisa terjadi stres, dan pemerintah harus menyikapi secara cepat atas keluhan tersebut, termasuk Gugus Tugas harus menindaklanjuti," tandasnya.
Ia melihat, saat ini RSUD Saptosari masih memerlukan pemasangan AC portable dan TV untuk menghibur warga yang diisolasi supaya mereka tidak makin tertekan dijauhkan dari keluarganya.
Baca Juga: Bansos COVID-19 Orang Miskin di Tangerang Disunat RT untuk Beli Rokok
Selain itu, RSUD Saptosari juga memerlukan dapur umum untuk pelayanan makanan. Tujuannya, agar standar gizi terpenuhi tidak hanya dari makan tiga kali sehari. Dengan demikian, warga akan terjaga imunitasnya selama masa isolasi 14 hari tersebut.
Sebenarnya, lanjut dia, pihak RSUD Saptosari sudah menjelaskan bahwa sebenarnya isolasi bisa dilakukan mandiri di rumah masing masing warga, tetapi dengan penjagaan diri. Saat ini sejumlah warga menjalani isolasi di RSUD Saptosari karena dikhawatirkan tidak menaati imbauan pemerintah ketika dikarantina mandiri.
"Kami mengimbau agar warga juga harus waspada terhadap kegiatan yang ada efek risiko Covid-19 jika tidak ingin menjalani isolasi seperti [jemaah] tabligh akbar di Jakarta kemarin," tambahnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Update Pasien RSD Wisma Atlet 1 Mei: 737 Positif, 38 PDP, 64 ODP
-
Stigma Kepada Nakes dan Pasien Pengaruhi Tingginya Kematian karena Corona
-
Tes Massal karena Pasien Tak Jujur, 53 Nakes RS Sardjito Negatif COVID-19
-
Hebat! Kakek Usai 90 Tahun di Batam Bisa Taklukan Corona, Kini Sembuh Total
-
Sedih, Tekanan Mental Bikin Tenaga Medis Jadi 'Korban Kedua' Pandemi Corona
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih Bertahap, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka Lagi, Nadi Ekonomi Bireuen Kembali Berdenyut Usai Diterjang Bencana
-
Investor Reksa Dana BRI Tumbuh Pesat, BRImo Hadirkan Fitur Investasi Lengkap
-
Libur Natal 2025: Kunjungan Wisata Bantul Anjlok, Target PAD Meleset Akibat Cuaca Ekstrem?
-
Jelajah Rasa Jogja: 7 Destinasi Kuliner Wajib Coba, Ramah di Kantong hingga Legendaris!