SuaraJogja.id - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara sejak tahun 2011 secara resmi menjabat sebagai Penghageng Nityabudaya, divisi keraton yang berwenang atas museum dan kearsipan.
Sebagai anak bungsu, GKR Bendara mengaku suka mengadu kepada orangtuanya kala diisengi kakak-kakaknya. Namun sebenarnya hubungan mereka sangat erat.
"(Sebagai anak bungsu) enaknya saya tidak perlu nyetir mobil, saya tidak perlu mengeluarkan ongkos makan karena saya punya kakak-kakak yang nraktir saya. Tidak enaknya, kebanyakan acara yang tidak diinginkan (oleh para kakak) jatuh ke saya, yang pintar basa-basi katanya," ujarnya melalui kratonjogja.id.
Pengalaman membuahkan kegigihan pada sosok ibu dua anak ini, seperti terlihat pada upayanya merevitalisasi museum keraton.
"Yang pasti lebih mudah membangun perusahaan dari nol daripada memajukan sesuatu yang sudah berjalan tiga puluh tahun. Sangat susah mengubah cara orang bekerja dan mindset-nya," ujarnya.
Meski begitu, ia menyampaikan, yang terpenting adalah memberi contoh hingga mereka paham. Sesuai keinginan Ngarsa Dalem, museum keraton diharapkan menjangkau kaum milenial dan pelajar sehingga mereka tertarik belajar sejarah.
“Jadi saya mengimplementasikan teknologi di dalam museum,” ujar GKR Bendara.
Melalui akun media sosial @kratonjogja, Keraton mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat dengan tugas GKR Bendara sebagai penanggung jawab museum di Keraton Yogyakarta.
"Dulu kedekatan antara Belanda dengan keraton, seperti jamuan makan malam atau hajat dalem, merekapun diundang. Terlihat dari hal ini. Selain itu, kesediaan dari menu-menu dari kraton akan sangat banyak, karena satu jenis sendok itu untuk satu jenis makanan dan kita ada berbagai macam jenis sendok," ujar GKR Bendara dalam video yang diunggah Instagram keraton Jogja.
Baca Juga: Cihuyyy! Warga Malang Masih Boleh ke Pasar Selama PSBB Malang Raya
Melalui film dokumenter danapratapa berjudul Rampadan, masyarakat juga diajak untuk melihat keindahan dan kekayaan budaya melalui perabotan keramik koleksi Keraton Yogyakarta.
Film ini akan diputar pada hari Minggu (3/5/2020) pukul 19.30WIB di akun YouTube channel Kraton Jogja. Pemutaran film ini menjadi awalan beberapa kegiatan virtual yang akan diselenggarakan oleh Museum Keraton Yogyakarta dalam beberapa minggu ke depan.
Berita Terkait
-
Suami Tak Mudik, GKR Bendara Unggah Foto "Kangen Bojo"
-
Film Dokumenter Anyar Michael Jordan Laris Manis: Kebencian Berlarut-Larut
-
Tak Ada di 2020, Grebeg Syawal Biasa Dinantikan Warga Raup Berkah Lebaran
-
Pengendara Motor Tergeletak di Titik Nol Km, Warga Tak Berani Mendekat
-
Program Jilid Dua Kelar, Garuda Select Luncurkan Film Dokumentar
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya