SuaraJogja.id - Ratusan lagu telah diciptakan mendiang penyanyi campursari Didi Kempot. Dari berbagai karyanya itu, Didi Kempot banyak menuliskan lagu yang diambil dari nama tempat, seperti yang disampaikan penyair muda asal Solo Adiman Immanuel.
Menurut Adimas Immanuel, bagi orang-orang yang dibesarkan dalam kultur Jawa, lagu-kagu Didi Kempot bukan lagu biasa. Melalui lagu Didi Kempot, seperti disebutkan Adimas Immanuel, pendengarnya bisa menumpahkan apa yang mereka rasakan.
"Lagunya adalah sarana ngudarasa dari nasib blangsak, pelipur lara cinta, tali persaudaraan di rantau. Liriknya jadi rumah, jalan pulang, ingatan masa kecil, harta tak terbeli," cuit @adimasnuel, Selasa (5/5/2020).
Ia juga mengatakan, saking seringnya lagu-lagu Didi Kempot diputar, di mana pun, banyak kenangan yang tersimpan di situ. Tak hanya membantu menyuarakan isi hati, baginya, karya-karya Didi Kempot juga membantu pendengarnya menemukan jati diri.
Meski begitu, lanjut Adimas Immanuel, karya Didi Kempot tak cuma memberikan hasil yang abstrak dan tak terukur, melainkan ada juga hasil konkret yang didapat dari karya pria bernama lengkap Dinonisius Prasetyo itu.
"Didi Kempot membuktikannya. Konser amalnya tempo hari menghasilkan 7,5 miliar untuk penanganan COVID19. Warisan lain yang mesti dikenang selain karya-karya besarnya," tulis Adimas Immanuel.
Di akhir utasnya, Adimas Immanuel menambahkan warisan lain dari Didi Kempot, yaitu lagu-lagu yang kebanyakan menyertakan nama daerah. Dari Solo sampai Madura, banyak kota yang sudah disebutkan Didi Kempot di lagu-lagunya.
"Warisan lain: Mas Didi sering bikin lagu dari nama tempat. Bersyukurlah orang Solo, Yogya, Magelang, Semarang, Bandungan, Magetan, Jombang, Malang, Surabaya, Madura bahkan Suriname dan daerah lain. Ada setidaknya satu lagu yang bisa dinyanyikan saat rindu kampung halaman," tulis @adimasnuel, menutup utasnya.
Selain yang disebutkan Adimas Immanuel, warganet menambahkan nama-nama kota yang ada di lagu-lagu sang Godfather of Broken Heart.
Baca Juga: Peti Mati untuk Jenazah Covid-19 Gratis, Pemprov DKI: Kami Beli, Tak Buat
"Dan kota kelahiran saya pun pernah jadi judul dari karya Mas Didik," komentar @iwantkui, menyertakan video musik "Malundung Tarakan".
""Dalan Anyar" dan sebagai orang Ngawi yang merantau jadi rindu kampung halaman," tulis @YayanYds.
""Kangen Jombang"," tambah @danang354.
"Segoro kutho Pacitan jeru pol," ungkap @titikserupagar.
Dalam wawancara singkatnya dengan musikus Jogja Nufi Wardhana pada Maret lalu, Didi Kempot mengungkapkan bahwa ia sering menuliskan lagu yang berdasarkan dari khayalan, bukan pengalaman pribadi.
Nufi Wardhana pun menanyakan, bagaimana bisa lagu yang tidak diciptakan dari pengalaman pribadi memberikan pesan yang sangat menyentuh. Didi kempot menduga, itu karena ia terbiasa menulis lagu tentang pariwisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang