SuaraJogja.id - Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta, meringkus dua orang bersaudara yang terbukti melakukan penjualan narkotika jenis tembakau gorila seberat enam kilogram dengan tembakau campuran seberat satu kilogram. Tembakau tersebut dicampur dan dimasukkan ke dalam sachet kopi.
Diresnarkoba Polda DIY, Kombes Pol Ary Satriyan membeberkan, kedua pelaku berinisial AUS (30) dan ARP (28) saat berada di Gajahmungkur, Semarang Jawa Tengah.
"Keduanya merupakan kakak beradik yang menjual barang tersebut melalui media sosial, dengan cara mengemas tembakau tersebut ke dalam sebuah kopi sachet," jelas Ary melalui rilis yang diterima wartawan, Rabu (6/5/2020).
Ary melanjutkan, pelaku membeli tembakau tersebut dari salah satu bandar yang saat ini masih dalam penyelidikan polisi. Pelaku mengirimkan barang kepada pembeli melalui jasa ekspedisi.
Baca Juga: Bansos Anies Bermasalah, Pemprov DKI: Coba Tanya Bantuan Nasional Gimana?
"Jadi mereka memasok tembakau dari bandar. Namun saat ini masih kami buru pemasok ini," kata dia. Selama melancarkan aksinya sejka 2018 silam, mereka menggunakan jasa ekspedisi untuk mengirimkan kepada pembeli," kata dia.
Lebih lanjut, Ary menambahkan, pelaku menjual paket seberat 7 gram dengan harga Rp 325 ribu.
"Dia menggunakan kedok menyamarkan tembakau dalam sebuah sachet kopi. Kami menangkap pelaku di dalam rumahnya," kata Ary.
Kedua pelaku dijerat pasal 114 ayat 2 sub pasal 112 ayat 2 UURI no. 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo Permenkes RI no. 5 tahun 2020 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.
"Pelaku diancam dengan kurungan penjara paling lama 20 tahun," jelasnya.
Baca Juga: Transfer Bruno Fernandes ke MU Digugat Sampdoria, FIFA Gelar Penyelidikan
Hingga April 2020, Ditresnarkoba Polda DIY telah mengungkap 13 laporan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Empat diantaranya terjadi cukup besar, salah satunya kasus penyelundupan dengan kedok kopi sachet.
Berita Terkait
-
Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, 207 Kg Sabu dan 90 Ribu Ekstasi Disita
-
Putra Eks Pemain Porto Terancam Hukuman Mati di Indonesia, Siapa Dia?
-
Intip Pemusnahan 9,4 Kilogram Barang Bukti Narkoba Oleh BNNP DKI Jakarta
-
Berantas dan Cegah Penyalahgunaan Narkotika di Lingkungan Pekerja, PTPN III dan BNN Teken MoU
-
Tragis, Kepolisian Ungkap Kandungan Narkotika dalam Hasil Autopsi Liam Payne
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini