Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 08 Mei 2020 | 21:10 WIB
COVID-19 [Unsplash/Martin sanchez]

Rapid test masih terbatas

Tingginya potensi penyebaran Covid-19 dengan adanya tiga klaster besar yang ada, nyatanya urung diimbangi dengan upaya pemerintah daerah untuk melakukan pemetaan lewat rapid test.

Di Gunungkidul, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Irawaty mengakui adanya keterbatasan perangkat rapid test membuat pihaknya tak bisa serta merta melakukan tes secara massal.

Menurut Dewi, rapid test baru dilakukan terbatas pada pendatang dari daerah transmisi lokal, pekerja migran atau TKI, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan juga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta Orang Tanpa Gejala (OTG). Di mana hanya diutamakan orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Pemkab Bantul Umumkan Daerah Transmisi Lokal COVID-19, Ini Rinciannya

"Kami belum laksanakan secara massal. Masih terbatas," ujarnya.

Di Bantul, rapid test sudah berjalan sebanyak tiga tahap, dengan sasaran masyarakat yang terbatas. Oki menjelaskan, ke depannya pihaknya masih menunggu dropping alat rapid test selanjutnya dari Pemerintah daerah DIY.

Ia menyebutkan bahwa saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tidak memiliki persediaan rapid test dan masih menunggu pengadaan selanjutnya.

Dari 2800 rapid test yang digunakan, Oki menyebutkan ada sekitar 30 orang dengan hasil RDT reaktif. Saat ini Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul juga masih melakukan penelusuran terhadap tiga klaster penyebaran Covid-19 di Bantul.

Di antaranya adalah klaster jamaah tablig akbar di Jakarta, terdapat 200 orang yang sudah ditelusuri. Kemudian, ditemukan juga enam orang dari klaster jamaah tablig akbar Gowa, serta lima orang peserta klaster jamaah GPIB Yogyakarta. Sementara klaster lainnya, yakni santri dari Temboro baru ditemukan dua orang santri yang menunggu hasil swab.

Baca Juga: 4 Wilayah di Bantul Ini Masuk Kategori Transmisi Lokal Penyebaran Covid-19

Selain itu, Oki juga menyebutkan terdapat empat belas karyawan Indogrosir yang berdomisili di Bantul. Mereka sudah mengikuti rapid test di Kabupaten Sleman, dan sudah dilakukan pengambilan swab.

Load More