Di Bantul, rapid test sudah berjalan sebanyak tiga tahap, dengan sasaran masyarakat yang terbatas. Oki menjelaskan, ke depannya pihaknya masih menunggu dropping alat rapid test selanjutnya dari Pemerintah daerah DIY.
Ia menyebutkan bahwa saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tidak memiliki persediaan rapid test dan masih menunggu pengadaan selanjutnya.
Dari 2800 rapid test yang digunakan, Oki menyebutkan ada sekitar 30 orang dengan hasil RDT reaktif. Saat ini Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul juga masih melakukan penelusuran terhadap tiga klaster penyebaran Covid-19 di Bantul.
Di antaranya adalah klaster jamaah tablig akbar di Jakarta, terdapat 200 orang yang sudah ditelusuri. Kemudian, ditemukan juga enam orang dari klaster jamaah tablig akbar Gowa, serta lima orang peserta klaster jamaah GPIB Yogyakarta. Sementara klaster lainnya, yakni santri dari Temboro baru ditemukan dua orang santri yang menunggu hasil swab.
Selain itu, Oki juga menyebutkan terdapat empat belas karyawan Indogrosir yang berdomisili di Bantul. Mereka sudah mengikuti rapid test di Kabupaten Sleman, dan sudah dilakukan pengambilan swab.
"Ini sebagian sudah kita isolasi di rumah sakit, karena sekarang kapasitas rumah sakit sedang penuh jadi sebagian masih di rumah," imbuhnya.
RS Rujukan belum semuanya siap hadapi lonjakan pasien terkait Covid-19
Penuhnya kapasitas rumah sakit rujukan tersebut memang jadi persoalan tersendiri.
Di Gunungkidul, salah satu rumah sakit rujukan yakni RSUD Saptosari tengah dalam situasi darurat ruang isolasi untuk PDP maupun pasien positif Covid-19.
Baca Juga: Pemkab Bantul Umumkan Daerah Transmisi Lokal COVID-19, Ini Rinciannya
Direktur Utama RSUD Saptosari, Eko Darmawan mengatakan, saat ini di Rumah Sakit Saptosari sudah terisi 15 orang pasien. Sebenarnya, lanjutnya, RSUD Saptosari diproyeksikan mampu menampung maksimal 60 tempat tidur. Namun saat ini belum bisa dipenuhi mengingat bangunan yang digunakan belum selesai dikerjakan, terutama perbaikan sarana dan prasarananya.
Ia sendiri mengaku tidak tahu kapan RSUD Saptosari benar-benar disiapkan. Sebab hal tersebut menunggu keberanian para teknisi untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada. Pasalnya saat ini mereka rata-rata takut untuk mengerjakan pekerjaan mereka.
"Para pekerja khawatir akan tertular Covid-19 sejak ada pasien yang diisolasi di rumah sakit ini,"ujarnya.
Selain bangunan, sumber daya manusia (SDM) di RSUD tersebut juga belum terpenuhi. Padahal SDM tersebut sangat dibutuhkan untuk memberikan perawatan kepada warga yang diisolasi
Ketidaksiapan itu pada akhirnya membuat pasien yang menjalani isolasi sangat tertekan dan resah. Karena satu ruangan dihuni 2 sampai dengan 4 orang. Hal ini justru menimbulkan kekhawatiran akan potensi penularan Covid-19 semakin besar karena ruangan tidak disendirikan.
"Saya melihat langsung warga yang dikarantina sangat menderita karena dikunci dari luar seperti orang di penjara. Pihak yang diisolasi secara fisik sehat baik, tapi karena mental bisa terjadi stres. Dan pemerintah harus menyikapi secara cepat atas keluhan tersebut, termasuk gugus tugas harus menindak lanjuti," kata Wakil DPRD Gunungkidul, Suharno saat melakukan sidak ke RSUD Saptosari pekan lalu.
Berita Terkait
-
Pasien Positif Covid-19 Tambah, RSUD Wonosari Darurat Ruang Isolasi
-
Positif Covid-19, Wiranto Mengasingkan Diri dalam Gubuk di Tepi Kebun
-
Bikin Terenyuh, Bocah 7 Tahun Positif Covid-19 Ini Packing Pakai Tas Kresek
-
CEK FAKTA: Benarkah 67 Karyawan Indogrosir Jogja Positif Covid-19?
-
Tiga Pengguna KRL Positif Covid-19, Diduga Tanpa Gejala
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata
-
Tarif Murah Gak Cukup! Ini 4 Jurus Ampuh Bikin Transportasi Publik Lebih Terjangkau
-
Geger! CCTV Pemda DIY Tampilkan Tulisan Provokatif: Siapa Dalang di Baliknya?
-
Drama Penangkapan Pelempar Molotov: Dari CCTV, Densus 88, Hingga Rayuan Pacar
-
Ada Pemberkasan PPPK, Antrean Pemohon SKCK di Polresta Yogyakarta Membludak