Rapid test masih terbatas
Tingginya potensi penyebaran Covid-19 dengan adanya tiga klaster besar yang ada, nyatanya urung diimbangi dengan upaya pemerintah daerah untuk melakukan pemetaan lewat rapid test.
Di Gunungkidul, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Irawaty mengakui adanya keterbatasan perangkat rapid test membuat pihaknya tak bisa serta merta melakukan tes secara massal.
Menurut Dewi, rapid test baru dilakukan terbatas pada pendatang dari daerah transmisi lokal, pekerja migran atau TKI, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan juga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta Orang Tanpa Gejala (OTG). Di mana hanya diutamakan orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Baca Juga: Pemkab Bantul Umumkan Daerah Transmisi Lokal COVID-19, Ini Rinciannya
"Kami belum laksanakan secara massal. Masih terbatas," ujarnya.
Di Bantul, rapid test sudah berjalan sebanyak tiga tahap, dengan sasaran masyarakat yang terbatas. Oki menjelaskan, ke depannya pihaknya masih menunggu dropping alat rapid test selanjutnya dari Pemerintah daerah DIY.
Ia menyebutkan bahwa saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tidak memiliki persediaan rapid test dan masih menunggu pengadaan selanjutnya.
Dari 2800 rapid test yang digunakan, Oki menyebutkan ada sekitar 30 orang dengan hasil RDT reaktif. Saat ini Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul juga masih melakukan penelusuran terhadap tiga klaster penyebaran Covid-19 di Bantul.
Di antaranya adalah klaster jamaah tablig akbar di Jakarta, terdapat 200 orang yang sudah ditelusuri. Kemudian, ditemukan juga enam orang dari klaster jamaah tablig akbar Gowa, serta lima orang peserta klaster jamaah GPIB Yogyakarta. Sementara klaster lainnya, yakni santri dari Temboro baru ditemukan dua orang santri yang menunggu hasil swab.
Baca Juga: 4 Wilayah di Bantul Ini Masuk Kategori Transmisi Lokal Penyebaran Covid-19
Selain itu, Oki juga menyebutkan terdapat empat belas karyawan Indogrosir yang berdomisili di Bantul. Mereka sudah mengikuti rapid test di Kabupaten Sleman, dan sudah dilakukan pengambilan swab.
Berita Terkait
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
-
Berkah MK hingga Langkah Besar Wahyu Anggoro Hadi untuk Bantul
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
Terkini
-
Bangga Tapi Was-Was, PSS Lepas Hokky Caraka ke Timnas di Tengah Tren Negatif
-
Pelajar Asal Bantul Temukan Bayi Menangis di Bawah Jembatan, Polisi Buru Orangtuanya
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak