SuaraJogja.id - Meski tak setenar para tokoh yang menjadi bagian dari Walisongo, Sunan Bayat merupakan salah satu penyebar agam Islam di tanah Jawa yang sangat dihormati. Sebelum beguru pada Sunan Kalijaga, Bupati pertama Semarang ini memiliki kisah kelam semasa hidupnya.
Bagi sebagian masyarakat, sosok sang wali yang jasadnya kini terbaring di Gunung Jabalkat di wilayah Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini dipandang istimewa. Karena itu, makamnya nyaris tak pernah sepi dari peziarah.
Ada keyakinan bahwa siapa saja yang menjalankan laku ritual di tempat ini, maka segala yang diharapkan akan terkabul. Keyakinan itu tak lepas dari riwayat hidup sosok Sunan Bayat, yang semasa hidupnya dikenal sebagai orang yang kaya raya.
“Nama Sunan Bayat sebenarnya adalah Ki Ageng Pandanaran. Beliau adalah bupati Semarang yang pertama, yang semasa hidupnya dikenal sangat kaya,” terang Sambudi, salah satu juru kunci kompleks makam Sunan Bayat, dikutip dari Hops.id -- jaringan SuaraJogja.id, Sabtu (25/4/2020).
Baca Juga: Lagi, Makassar Siap Rapid Test Massal 12-15 Mei untuk 20 Ribu Orang
Hanya saja, karena kekayaannya itu, Ki Ageng Pandanaran akhirnya lupa diri. Dia begitu mendewa-dewakan harta. Tiap hari yang dilakukannya hanyalah mengumpulkan harta sebanyak mungkin. Salah satunya adalah dengan menaikkan pajak dari rakyatnya.
Di kemudian hari, ada seorang pemotong rumput yang ingin menjual rumputnya. Bupati menerima, tetapi dengan bayaran yang sangat murah sekali. Oleh laki-laki tua pemotong rumput, hal ini tidak dipermasalahkan.
Setelah dibayar, sang bupati kemudian mencoba melihat rumput yang baru dibelinya itu. Dia senang karena rumput itu memang bagus kualitasnya. Namun alangkah terkejutnya dia karena di dalam ikatan rumput terdapat beberapa keping emas.
Sontak hal ini membuat dia gembira. Bahkan kejadian itu berulang sampai beberapa kali. Namun pada suatu hari saat laki-laki tua menjajakan rumputnya, dia tidak mau dibayar, melainkan meminta supaya beduk masjid kabupaten dibunyikan. Tak ayal, sang bupati marah karena merasa dilecehkan laki-laki itu.
Melihat Ki Ageng Pandanaran marah, laki-laki tua itu tenang saja. Bahkan dia kemudian mengatakan tidak butuh uang. Kalau saja mau, katanya, dia bisa mendapat emas yang lebih banyak hanya dalam satu cangkulan.
Baca Juga: Menaker Minta Atase Ketenagakerjaan Lindungi PMI dari Pandemi Covid-19
Berita Terkait
-
Pemudik yang Bandel Masuk Klaten, Siap-Siap Dikenai Denda Rp 250 Ribu
-
Lihat Sate Tusuk Sebesar Ini, Warganet: Nggak Sanggup Makan
-
Viral Foto Gubernur Sultra di Bansos, Warganet: Bupati Klaten Jilid 2
-
Bermain Meriam Bambu, Bocah 6 Tahun Mengalami Luka Bakar di Wajah dan Perut
-
Wakil Ketua LTM-PBNU: UGM Tunduk Pada Tekanan Salafi-Wahabi?
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit