Satu dari dua korban Ibrahim itu mengatakan sudah melaporkan dugaan aksi pelecehan seksual Ibrahim ke Safer Community Program di universitas dan kini sedang dalam proses mengajukan laporan resmi. Pihak universitas sendiri membenarkan bahwa dua alumninya telah menghubungi universitas untuk melaporkan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang mahasiswa yang masih aktif.
"Kedua alumni itu sudah diberi pendampingan, dan universitas meyakinkan bahwa informasi tambahan dari mereka akan diselidiki," kata perwakilan University of Melbourne. "Universitas juga telah menghubungi mahasiswa laki-laki itu dan menawarkan pendampingan serta bantuan."
Sementara itu, juru bicara DFAT, yang memberikan beasiswa pada Ibrahim, juga mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui tentang adanya dugaan pelecehan seksual penerima beasiswanya. Berdasarkan penuturannya yang dilaporkan ABC News, proses investigasi tengah berjalan di bawah kendali universitas tempat Ibrahim belajar.
Sejauh ini, DFAT mengatakan belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh sampai University of Melbourne selesai melakukan penyelidikan.
Ibrahim membantah semua tuduhan pelecehan seksual
Kendati sudah ada 30 perempuan yang melaporkannya pada LBH Yogyakarta hingga pihak kampus melakukan penyelidikan, Ibrahim membantah segala tuduhan terhadapnya tentang pelecehan seksual. Salah satu pernyataan bantahannya ia unggah di akun Instagram @_ibrahimmalik_ pada Sabtu (2/5/2020) lalu, di mana ia menyebut dirinya mendapat "serangan fajar pembunuhan karakter".
Pernyataan yang tak jauh beda juga ia sampaikan dalam wawancara dengan ABC News. Ibrahim mengatakan bahwa tuduhan pelecehan seksual baik di Indonesia maupun Australia ini telah merusak reputasinya dan menyebabkan jadwalnya untuk datang sebagai pembicara di kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan dibatalkan.
"Saya tidak merasa melakukannya dan saya tidak pernah melakukannya," ujar Ibrahim, menjawab pertanyaan tentang dugaan bahwa ia pernah melecehkan perempuan lewat telepon dan pesan tertulis.
Terkait laporan sejumlah penyintas yang menceritakan bahwa selama kuliah di UII Ibrahim pernah melakukan aksi pelecehan seksual, dengan modus menjual buku, hingga menyentuh mahasiswi yang membeli bukunya dan mencoba memeluk dari belakang saat di kosnya, Ibrahim juga mengelak.
Baca Juga: Mau Jadi Petinju Profesional? Ini 3 Syarat yang Harus Dipenuhi
"Nah kalau itu perlu ada bukti. Saya tidak tahu seperti apa kasusnya," kata dia. "Sikap saya masih sama. Saya tidak bersalah seperti yang dituduhkan. Mereka hanya menduga-duga, tetapi mereka tidak punya bukti jelas, dan saya tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan klarifikasi."
Berita Terkait
-
Diduga Jadi Predator Seksual, Muncul Petisi Cabut Beasiswa Ibrahim Malik
-
Alumnus UII Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Bantah Semua Tuduhan
-
Pengakuan Dua Korban Dugaan Pelecehan Seksual Alumnus UII di Melbourne
-
Studi: Pendidikan Seks Dapat Mencegah Pelecehan Seksual di Kampus
-
Berprestasi dan Hafal Alquran, Oknum Alumnus UII Diduga Predator Seksual
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Calon Pengganti Ole Romeny Tiba di Jakarta! Langsung Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
-
Emas Antam Kembali Menggeliat, Cek Harga Terbaru
-
Sedetik Bawa FC Utrecht ke Liga Europa, Miliano Jonathans Cetak Rekor untuk Timnas Indonesia
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
Terkini
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing