SuaraJogja.id - UGM menggelar Gebyar Ramadan Mardliyyah secara daring pada Minggu (10/5/2020) yang disiarkan langsung melalui Youtube, instagram, TVRI, serta Swaragama FM.
Acara ini diinisiasi oleh Panitia Ramadan Masjid Kampus Mardliyyah UGM dalam rangka menyambut malam Nuzulul Quran sekaligus soft launching Masjid Kampus Mardliyyah.
Beberapa tokoh nasional juga diundang untuk mengisi bincang-bincang dalam acara ini. Di salah satu sesi yang mengusung tema 'Iqro: Membaca Dinamika Zaman dari Beragam Perspektif' turut menghadirkan Erick Thohir, Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian/Aktivis), Panut Mulyono (Rektor UGM) dan Pratikno (Menteri Sekretaris Negara RI).
Di kesempatan ini, Pratikno menyebut, melalui pandemi Covid-19 ini, masyarakat Indonesia mulai banyak menyerap pengetahuan. Menurutnya, derasnya arus informasi yang muncul menjadi berkah tersendiri. Namun, ia juga mengingatkan, tidak semua informasi tersebut sesuai dengan fakta.
Baca Juga: Intip Masjid Jami Al 'Atiq Peninggalan Sultan Maulana Hassanudin
“Informasi yang banyak saling mencuri perhatian masyarakat, entah itu benar atau salah. Masyarakat memerlukan penyaring. Kalau berdasarkan hemat saya, penyaring tersebut adalah berpikir kritis,” ujarnya.
Hal ini disetujui olehAlissa Wahid. Menurutnya, berpikir kritis penting untuk memilah informasi. Ia mengambil contoh ketika wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Iqra, yang artinya adalah bacalah sehingga masyarakat juga perlu membaca.
”Membaca dinamika zaman melalui literatur-literatur penting untuk menyesuaikan diri dengan konteks situasi yang sedang mereka hadapi. Seperti dalam beragama yang utama adalah memuliakan Tuhan dan membangun kemaslahatan di muka bumi. Mengenai caranya, kita beragama sekarang sesuai media dan tata caranya sesuai perkembangan zaman ini,” terangnya.
Lebih jauh, Alissa berharap, masyarakat perlu melakukan perubahan perilaku serta kepercayaan jika ingin menyukseskan upaya penanggulangan pandemi Covid-19.
Alissa menyarankan, pemerintah tidak hanya fokus pada inovasi untuk penanggulangan Covid-19 saja, tapi juga menggencarkan edukasi dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan.
Baca Juga: Buka Bersama Keluarga Besar, 16 Orang di Bahrain Terinfeksi Corona
“Anjuran-anjuran seperti social distancing, work from home, serta larangan mudik, pemerintah perlu melakukan upaya-upaya edukasi yang masif dan tegas kepada masyarakat. Pola pikir masyarakat harus diubah untuk menghentikan penyebaran pandemi ini. Sekarang tinggal bagaimana cara pemerintah melakukannya," tuturnya.
Pemikiran Alissa ini disetujui oleh Erick Thohir. Ia menyebut, pemerintah sekarang telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan bangsa ini.
Meski demikian, pemerintah tetap menjaga agar masyarakat panik saat menjalankan program maupun kegiatannya. Kekinian, pemerintah berupaya menggaet beberapa institusi, termasuk perguruan tinggi untuk membantu menyukseskan program-programnya.
“Dua hal yang perlu masyarakatkan tanamkan dalam menghadapi pandemi ini, yakni bersih dan disiplin. Mereka perlu berpikir bersih dalam menerima setiap informasi yang mereka dapat. Selain itu, mereka juga perlu disiplin dalam berperilaku. Kami sudah memberi arahan-arahan apa yang harus dilakukan, tinggal bagaimana mereka mematuhinya,” ujar Erick Thohir.
Menanggapi hal ini, Panut menyebut UGM telah mengarahkan para akademisinya, baik melalui edukasi maupun turun ke lapangan selama pandemi ini. salah satunya yakni dengan mengedarkan buku panduan Covid-19 ke berbagai daerah.
“Kami siap membanjiri arus informasi masyarakat dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Kami akan selalu terbuka jika pemerintah ingin melakukan kerja sama dalam upaya penanggulangan Covid-19 ini,” pungkasnya.
Acara ini juga menghadirkan Ismail Fajrie Alatas (profesor Islamic studies di New York University, AS), Noe Letto (musisi dan aktivis), Ahmad Fuadi (novelis Negeri Lima Menara). Ada pula Ghufron Mustaqim (sociopreneur, Co-founder Evermos, Co-founder Kajianmu), Sulthan Farras (Ketua BEM KM UGM), Alfatih Timur (sociopreneur, pendiri Kitabisa.com) dan Sharla Martiza.
Berita Terkait
-
Hadirkan Semangat Ramadan, realme Rilis Buds Air Kuning yang Ikonik
-
Surat Al Qadr dan Penjelasan tentang Malam Seribu Bulan
-
Jalani Ramadan saat Pandemi, Ini Cara Seru Ngabuburit di Rumah Aja
-
Rindu Masjid Dipenuhi Umat, Irsyad Rasakan Ramadan Kali Ini Terasa Hambar
-
Agar Tak Lemas selama Puasa Ramadan, Hindari 4 Makanan Ini saat Sahur!
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan, Performa Handal Terbaik Mei 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
Terkini
-
Santri Disiksa di Ponpes Gus Miftah: Diduga Dianiaya 13 Orang, Alami Trauma
-
Harga Ikan di Yogyakarta Stabil? Ini Strategi DKP DIY Jaga Pasokan dari Laut Selatan
-
Dari Jadah Tempe Hingga Jathilan Lancur: 8 Warisan Sleman yang Kini Jadi Kebanggaan DIY
-
Ayam Goreng Widuran Solo Tidak Halal: DPD RI Desak Pemerintah Bertindak Tegas
-
Langsung Cair, Bongkar Trik Berburu DANA Kaget Hari Ini