SuaraJogja.id - Bulan Ramadan merupakan momen yang diyakini umat Muslim dapat mendatangkan banyak berkah. Tak sedikit masyarakat yang kemudian menyedekahkan sebagian rezekinya pada bulan ini. Bahkan di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kerap deitemui bantuan dari dan bagi antar-warga.
Salah satunya terlihat pada masyarakat yang tergabung dalam pengajian ibu-ibu Masjid Margotunggal, Ngentak, Caturtunggal, Depok, Sleman. Dalam situasi sulit seperti saat ini, mereka menyisihkan sebagian hartanya untuk disedekahkan dalam bentuk makanan dan sembako. Uniknya, hal itu dilakukan dengan cara menggantungkan bahan makanan pada bambu yang telah disediakan di kampung setempat.
"Intinya kami merasa agak prihatin dengan keadaan ekonomi yang saat ini juga sulit. Kemudian muncul informasi di grup WhatsApp, ya di mana ada orang nekat [berbuat jahat] karena ekonomi. Akhirnya kami menginisiasi dengan membuat sedekah berkah ini, termasuk dalam bulan Ramadan ini orang-orang juga merasa tidak berat untuk berinfak," kata Ketua Dewan Pembina Wanita (DPW) Masjid Margotunggal Atik Tumiyati Widiharto, ditemui SuaraJogja.id di kediamannya, Selasa (12/5/2020).
Sedekah berkah yang baru berjalan empat hari sejak Sabtu (9/5/2020) ini mendapat respons antusias dari warga. Tidak hanya ibu-ibu pengajian, warga sekitar lainnya juga aktif menggantungkan makanan untuk disedekahkan.
"Kawasan kami kan banyak anak kos ya, selain itu tidak jarang driver ojek dan juga pedagang yang melintas di kampung ini. Artinya kami sediakan sedekah berkah untuk siapa saja yang datang ke pedukuhan kami," kata dia.
Awal mula aksi berbagi ini dilakukan, Atik menceritakan, ada sekitar 30 paket atau kresek yang berisi makanan dan sembako.
"Awalnya hanya 30-40 sembako, kami menggantungkan di pagar Masjid Margotunggal. Namun karena kesannya untuk kaum tertentu, akhirnya kita buatkan bambu dan diletakkan di depan masjid. Jadi sedekah ini bisa diambil oleh masyarakat siapa pun orangnya," jelas dia.
Hingga kini, lokasi sedekah berkah tak hanya di depan masjid Margotunggal. Salah satu sudut kompleks rumah warga yang berjarak 200 meter dari masjid juga menjadi titik didirikan bambu untuk menggantungkan sembako.
Beberapa spanduk juga terpasang di bambu-bambu itu. Salah satunya tertulis 'Ayo Lebih Baik, Taruh Semampumu, Ambil Seperlumu, Berilah Sedekah Terbaik'.
Baca Juga: Jokowi dan Ma'ruf Amin Bayar Zakat Online ke Baznas
"Semakin hari alhamdulilah bertambah, saat ini bisa mencapai 60 paket, sehingga hari ini [Selasa] kami buatkan pos yang kedua di lokasi yang berbeda, Ketua Takmir Pak Juni Subiyantoro dan Pak Dukuh Ngentak Rubimin juga sudah mengizinkan," katanya.
Sedekah Berkah, lanjut Atik, berlaku 24 jam, sehingga tidak ada batasan waktu warga ingin menaruh sedekah atau mengambil makanan yang digantung.
"Jadi ketika warga ingin salat lima waktu dan membawa makanan, silakan menaruh di tempat itu. Ketika pagi hari saat mereka berbelanja dan melewati masjid, bisa langsung menggantungkan. Tidak ada batasan waktunya," jelas dia.
Pada bulan penuh berkah ini, dirinya berharap, sifat saling memberi dan gotong royong tetap hidup di lingkungan warga.
"Sifat gotong royong ini bisa tetap hidup. Jadi ada rasa empati yang muncul oleh masing-masing warga. Hal ini yang harus dihidupkan di samping pemerintah juga memberi bantuan kepada warganya," kata dia.
Berita Terkait
-
Disurati Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Pemkab Bantul Beri Bantuan
-
Bikin Mewek, Kampung di Jogja Ini Saling Berbagi Dengan Cara Unik
-
Habis Ngamuk-ngamuk Tagih Bantuan Corona ke Kades, Sudi Bunuh Bayinya
-
Tahun Ke-7 Keroyokan Sedekah, Berawal dari Pengalaman Joko Sahur Air Keran
-
Jujur Sudah Dapat Bantuan Lain, Warga Kulon Progo Kembalikan BST
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini