SuaraJogja.id - Pemangku Tugas Sementara (Pts) General Manager Bandara YIA Agus Pandu Purnama,mengatakan, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) terus berbenah sejak kembali beroperasi pada tanggal 9 Mei yang lalu. Terbaru, Bandara YIA tengah mempersiapkan rapid test yang rencananya bisa dilakukan calon penumpang pesawat di bandara.
Hal itu sebagai bentuk respons Angkasa Pura I sesuai dengan SE Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. Kendati ada peleluasaan pengguna jasa bandar udara untuk melakukan perjalanan, tapi kriteria yang ketat tetap diterapkan.
"Harapan awalnya adalah masing-masing maskapai sudah memastikan bahwa semua penumpangnya memiliki seluruh dokumen yang dimaksudkan. Namun kenyataan di lapangan masih saja ada kekurangan hingga terpaksa harus kami tolak," ujar Pandu saat ditemui awak media, Kamis (14/5/2020).
Pandu menuturkan, kendala yang seringkali dihadapi oleh beberapa calon penumpang yakni sulitnya mendapatkan hasil tes Covid-19. Penyebabnya, tes Covid-19 di rumah sakit rujukan diutamakan untuk pasien, sedangkan untuk orang tak bergejalan yang akan melakukan perjalanan, rata-rata rumah sakit rujukan Covid-19 tidak menyediakan layanan pemeriksaan.
Sementara, surat keterangan tes atau negatif Covid-19 menjadi syarat utama yang harus sudah dibawa oleh calon penumpang sebelum membeli tiket pesawat. Namun, karena kendala tersebut, calon penumpang harus mencari sendiri ke pihak swasta atau laboratorium yang sekiranya menyediakan.
"Saat ini kita juga sudah kedatangan 500 buah alat rapid tes dari Jakarta. Selanjutnya sedang dipersiapkan teknis pelaksaannya seperti apa," jelasnya.
Pihak YIA akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Panti Rapih dalam mendatangkan tenaga medis dan dokter untuk melakukan pengecekan rapid test. Apabila saat dilakukan tes terindikasi mengarah ke hasil yang reaktif, maka akan ada tindakan lanjutan baik PCR atau uji swab bagi calon penumpang. Tim Gugus Tugas DIY akan bekerja sama dengan pihak rumah sakit dalam penanganan selanjutnya.
Terkait biaya, Pandu mengatakan, karena hal ini lebih bersifat kepada pelayanan publik, pihaknya akan menekan seminimal mungkin dari harga dasar, kemudian akan ada tambahan untuk biaya operasional dari rumah sakit.
Dijelaskan Pandu, pihaknya sudah sempat menolak beberapa calon penumpang pesawat di Bandara YIA. Di hari pertama setidaknya ada tiga penumpang yang terpaksa tidak diberangkatkan karena tidak membawa dokumen tes negatif Covid-19. Di hari ketiga juga ada yang terpaksa harus menunda keberangkatan sebanyak dua orang dengan alasan yang sama.
Baca Juga: TikTok Langgar Kesepakatan dengan FTC Soal Data Pribadi Anak
Dikarenakan pada saat itu YIA masih belum menyiapkan alat rapid test di bandara, beberapa orang yang ditolak tadi harus rela untuk kembali dulu ke rumah masing-masing. Kendati demikian, pihak maskapai masih memberikan kesempatan untuk melakukan reschedule bagi calon penumpang pesawat yang ditolak, sembari mereka melengkapi dokumen yang diminta.
"Sejauh ini ada lima orang yang sudah kita tolak karena dokumen tidak terpenuhi, mudah-mudah dengan rencana pengadaan rapid test di bandara semua itu tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, Bandara YIA juga sudah membuka loket pelayanan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di area check-in. Petugas KKP yang berjaga nantinya akan memeriksa kelengkapan berkas penumpang untuk selanjutnya diberi surat rekomendasi agar bisa melanjutkan perjalanan.
Pandu menambahkan, sejak tanggal 9 Mei rata-rata ada enam pergerakan pesawat di Bandara YIA, di antaranya dari maskapai Batik Air, Citilink, dan Garuda. Ketiga maskapai penerbangan tersebut hingga hari ini hampir setiap hari masih melakukan operasional.
"Rata-rata jumlah penumpang pe rhari ini ada 20 orang berangkat dan 31 orang datang. Jumlah sejak tanggal 9 Mei kemarin ada 305 orang yang datang dan 215 orang pergi. Rata-rata hanya Jogja-Jakarta untuk perjalanan pulang-pergi," kata Pandu.
Terkait untuk penerbangan internasional, Pandu mengatakan, Bandara YIA sampai saat ini belum melayani meskipun sebetulnya secara operasional sudah bisa dikatakan siap, baik dari segi terminal internasional hingga Custom, Immigration, dan Quarantine (CIQ).
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin