"Nah saya kurang tau persis akhirnya dia (Lani) speak up ke teman yang lain dan kemudian dari satu orang itu jumlah pengadu semakin hari semakin bertambah. Pada akhir April ada sekitar tiga pengadu yang masuk. Hingga kami membuat konferensi pers pada 4 Mei 2020, total ada 30 pengadu. Semuanya punya keterhubungan yang sama dengan terduga pelaku IM itu," jelas Yogi.
Dalam perkembangannya, Yogi mengungkapkan tak sedikit di antara para penyintas yang hingga kini masih mengalami trauma. Situasi ini sedikit banyak turut memengaruhi komunikasinya dengan para penyintas.
"Kondisi penyintas saat ini sedang proses pemulihan, LBH Yogyakarta saat ini fokus terhadap upaya pemulihan psikologis korban. Kami tidak bisa memastikan tiap orang bagaimana keadaannya, hanya saja ada informasi dimana penyintas secara psikologis mengalami goncangan atau syok," kata dia.
Kampus masih setengah hati menindak pelaku pelecehan seksual
Baca Juga: Lebaran di Tengah Pandemi, Jasa Penukaran Uang di Jogja Sepi Peminat
Sementara itu kelompok UII Bergerak yang selama ini lantang mengawal kasus Lani dkk menyebut pihak kampus masih setengah-setengah dalam menangani kasus pelecehan seksual yang terjadi di UII.
Mereka mempertanyakan Bidang Etika dan Hukum (BEH) UII yang justru tidak terlibat secara aktif dalam menangani kasus hukum terkhusus pelecehan seksual yang menimpa mahasiswa UII.
"Meski kampus sudah mengatakan sejak 2016 IM telah berstatus sebagai alumnus, justru pernyataan UII ini malah mencoba mengaburkan bahwa kejadian yang dilakukan IM berada dalam lingkungan UII. Kampus melihatnya secara legal dia alumni tapi tidak melihat secara keseluruhan bahwa yang dilakukannya juga dilakukan ketika ia mahasiswa aktif dan ada pula penyintas yang masih mahasiswi aktif," ujar perwakilan UII Bergerak, Paul.
Lebih jauh, mereka juga mempertanyakan terkait kerja tim pencari fakta yang telah dibentuk oleh pihak rektorat. Menurut mereka tim pencari fakta sulit dideteksi keberadaannya karena tidak adanya transparansi kepada publik terkait susunan dan pemahaman tentang kekerasan seksual dan keberpihakan penuh pada penyintas.
"Pada dasarnya kami yakin atas keberpihakan penuh pada penyintas bukan hanya dinyatakan secara lisan ke publik tapi juga tindakan nyata," ungkapnya.
Meski demikian, UII bergerak mendukung sikap kampus untuk tidak melibatkan IM dalam seluruh acara yang ada di lingkungan UII. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh institusi yang ada di Indonesia dan Melbourne University untuk tidak melibatkan IM dalam semua acara. Selain itu, memastikan UII secara institusi tidak akan mengangkat IM menjadi dosen atau jabatan lain di universitas.
Baca Juga: Curhat Buruh Gendong Jogja, Bawa Barang 50 Kg Hanya Dibayar Rp 5 Ribu
"Kampus saat ini telah mencabut gelar mahasiswa berprestasi yang diberikan kepada IM. Namun, tidak cukup hanya mencabut gelar mahasiswa berprestasi saja. Jika UII mempunyai standar moral tinggi UII bergerak menuntut UII juga mencabut gelar sarjana arsitek (IM)," kata Paul.
Berita Terkait
-
Terlalu Ringan, Jaksa Ajukan Banding Vonis Bintang Squid Game O Yeong-su
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
KAI Commuter Cari Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang, Terdeteksi Lewat CCTV
-
Jaringan Predator Seks Anak di NTT: Sosok VK Diduga Jadi 'Makelar' Eks Kapolres Ngada!
-
Geram Puan Maharani, Minta Eks Kapolres Ngada Harus Dipecat dan Dihukum Berat
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai