SuaraJogja.id - Akhir April lalu wajah kampus di Jogja kembali tercoreng. Setelah geger kasus pelecehan seksual terhadap Agni di UGM, kejadian serupa terulang menimpa sosok Lani di UII.
Alumnus UII yang tercatat sebagai mahasiswa berprestasi yakni IM dicatut sebagai yang bertanggung jawab atas pelecehan seksual yang menimpa Lani dan sejumlah mahasiswi UII lainnya. LBH Yogyakarta mencatat ada sebanyak 30 aduan dari korban pelecehan seksual yang mengaku pernah bersinggungan dengan IM tersebut.
Kasus pelecehan seksual tak dimungkiri memang masih menjadi hantu menakutkan terutama bagi kaum hawa. Mereka bahkan kini bergentayangan di lingkungan yang dianggap aman sekalipun seperti lembaga pendidikan sekolah hingga kampus.
Sayangnya, hanya sedikit di antara korban yang berani untuk mengungkap bahkan melaporkan kepada lembaga atau pihak yang berwajib.
Baca Juga: Lebaran di Tengah Pandemi, Jasa Penukaran Uang di Jogja Sepi Peminat
Berdasar penelusuran tim suarajogja.id dengan mengambil lingkup lingkungan kampus, menemukan fenomena tersebut banyak terjadi meski pada akhirnya tak pernah terungkap ke publik.
Sebut saja seperti yang dibeberkan oleh Ayu. Mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Jogja tersebut mengungkapkan bahwa salah seorang temannya pernah mendapatkan perlakuan pelecehan seksual yang dilakukan oleh rekan satu organisasi di kampus.
"Jadi ceritanya waktu itu ada rapat organisasi. Sembari menunggu teman yang lain datang, jadi teman saya dengan tiga rekan prianya menunggu di sebuah kafe. Namun karena suasana kafe yang kurang kondusif mereka memutuskan pindah," kata dia.
Ayu menyebut saat itu salah seorang pria tersebut berinisiatif untuk berpencar mencari tempat nongkrong lainnya. Tapi bukannya mencari kafe, salah seorang pria tersebut justru mengajak teman Ayu menghampiri kontrakannya.
"Jadi cerita temenku itu, dia bukannya diajak mencari kafe, tetapi sama salah seorang rekan prianya malah kembali ke kontrakan. Jadi di kontrakan tidak ada orang sehingga mereka berdua masuk. Awalnya berfikir jika rapatnya akan dilakukan di kontrakan itu, karena kami juga biasa berdiskusi di sana. Teman saya akhirnya masuk ke kamar dimana kontrakan memang sepi karena beberapa orang pulang," jelas dia.
Baca Juga: Curhat Buruh Gendong Jogja, Bawa Barang 50 Kg Hanya Dibayar Rp 5 Ribu
Dalam kondisi sepi, pria tersebut sengaja menyentuh beberapa bagian tubuh teman Ayu yang berada di kamar. Tak terima diperlakukan tak pantas, teman Ayu menepis dan marah, iapun memutuskan pulang.
"Setelah itu dia datang dengan menangis karena mendapat perlakuan seperti itu. Memang dia hanya menceritakan kepada satu orang. Namun persoalan ini cukup riskan dan takutnya bisa terjadi ke anggota lain. Saya juga sedikit kesal dengan laki-laki itu sampai melakukan perbuatan seperti itu. Saya juga menyuruh teman ini (wanita) itu untuk melaporkan ke pihak berwenang, tapi urung dilakukan sampai saat ini," katanya.
Ayu mengaku bahwa kejadian tersebut terjadi baru-baru ini. Tepatnya saat liburan semester mahasiswa, saat itu pandemi Covid-19 belum menyebar di Yogyakarta.
"Kejadiannya memang baru, setelah ditelusuri, memang pria ini menaruh hati kepada teman saya. Meski belum mendapat respon kejadian itu malah terjadi dan membuat teman saya marah. Dia berusaha menghindari pria ini, bahkan ketika mendengar namanya dia sedikit marah," katanya.
Posisi pria ini sendiri merupakan Wakil Ketua di organisasi yang diikuti Ayu. Ia mengaku tak mengira rekan organisasinya tersebut bisa melakukan perbuatan tak pantas tersebut. Apalagi mengingat perawakan dan penampilannya dari luar tak memperlihatkan sesuatu yang ganjil.
"Jujur memang kepribadiannya (pria) itu baik, parasnya juga bagus. Tapi saya terkejut juga dia sampai melakukan hal seperti itu," kata dia.
Sementara itu, mahasiswi lainnya sebut saja Anggun juga pernah merasakan kejadian yang menjurus pada pelecehan seksual.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kekerasan Seksual UII Disoroti Media Asing, IM Juga Dilaporkan di Melbourne
-
Alumnus UII Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Bantah Semua Tuduhan
-
Pengakuan Dua Korban Dugaan Pelecehan Seksual Alumnus UII di Melbourne
-
Sederet Kasus Kekerasan Seksual di Kampus Yogyakarta, Bukan Cuma UII
-
Kasus Dugaan Pelecehan Alumni UII, Kuasa Hukum Korban: Ada 30 Korban
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Baterai Jumbo, Terbaik Juni 2025
-
Ini Alasan QJMotor Indonesia Baru Umumkan Harga Off The Road 4 Motor Barunya
Terkini
-
Konflik Iran-Israel Berikan Dampak, Indonesia Siapkan Pasar Ekspor Baru, Eropa Jadi Incaran Utama
-
ARTJOG 2025: Motif Amalan, Ketika Seni jadi Aksi Nyata untuk Lingkungan dan Sosial
-
7 Periode Mengabdi, Anggota DPRD DIY Ini Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif Kesejahteraan Sosial
-
Pendidikan Gratis hanya Mimpi? Pemerintah Dinilai Belum Serius Tindak Lanjuti Putusan MK
-
Usia Harapan Hidup Capai 75 Tahun, Pemkab Sleman Komitmen Dorong Peningkatan Kesejahteraan Lansia