Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 22 Mei 2020 | 19:15 WIB
Tabung gas elpiji 3 kg (melon) di Jakarta Selatan. [Suara.com/Adhitya Himawan]

SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, memastikan stok elpiji tiga kilogram untuk menghadapi Lebaran 2020 aman.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul Johan Eko Sudarto mengatakan beberapa waktu lalu hasil koordinasi dengan Pertamina, ada informasi bahwa tambahan kuota empat persen, atau sekitar 14.000 tabung untuk elpiji bersubsidi.

"Stok gas bersubsidi di Gunungkidul aman. Masyarakat tidak perlu risau dengan stok elpiji bersubsidi," kata Johan, seperti dikutip dari Antara, Jumat (22/5/2020).

Ia mengakui mendapat laporan dari agen atau pangkalan adanya penurunan konsumsi masyarakat sebagai dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kenang 22 Tahun Reformasi, Natalius Pigai Sebut Disiksa Saat Orasi di Jogja

"Sebenarnya distribusi ke agennya dan pangkalan normal tapi penyerapan cenderung menurun," lanjutnya.

Kuat dugaan, penurunan permintaan lantaran pelaku usaha mikro belum banyak yang beraktivitas. Misalnya, pedagang bakso keliling, pedagang mi ayam keliling dan rumah makan non UMKM bukan kategori pengguna elpiji tiga kilogram.

"Penurunan konsumsi elpiji lebih disebabkan tutupnya pelaku usaha kecil di Gunungkidul akibat Covid-19," ungkapnya.

Untuk diketahui, ketentuan harga tabung gas melon di DIY merujuk Pergub Nomor 28 Tahun 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram. Dalam pasal 1 huruf ā€Cā€ disebutkan bahwa HET tabung gas tiga kilogram Rp15.500 per tabung.

Dengan kata lain, pangkalan wajib menjualnya sesuai HET. Pangkalan telah mendapatkan margin keuntungan Rp1.500 per tabung dari agen.

Baca Juga: 3 Fakta Tentang Pasien Positif Covid-19 di Jogja yang Kabur

Sementara itu, seorang pemilik pangkalan di wilayah Kecamatan Patuk Tony mengatakan jumlah permintaan elpiji tiga pada Ramadan tahun ini turun bila dibanding 2019. Dulu warga harus antre untuk mendapat elpiji tiga kilogram, namun sekarang tidak lagi.

"Stok elpiji tiga kilogram di tempat saya belum habis, dikirimi lagi tambahan elpiji," kata Tony.

Ia menyatakan permintaan berkurang sementara ketersediaan kebutuhan berlebih. Meski demikian, kata dia, kondisi di tengah pandemi Covid-19 juga ada manfaatnya bagi masyarakat luas.

Load More