SuaraJogja.id - Dua hari belakangan sejak Selasa (26/5/2020) pantai selatan di Gunungkidul diterjang gelombang tinggi. Akibatnya, hingga Rabu (27/5/2020) tercatat puluhan kerusakan di pantai.
SAR Satlinmas Wilayah II Baron mengungkapkan, pada Selasa kemarin, gazebo, warung, dan kamar mandi di tiga pantai di Gunungkidul rusak akibat hempasan gelombang tinggi. Pantai yang terdampak antara lain Pantai Sundak -- lima gazebo dan satu warung makan rusak ringan, Pantai Somandeng -- enam gazebo dan dua kamar mandi rusak ringan, dan Pantai Sepanjang -- gazebo rusak ringan.
Sementara itu, gelombang yang kembali menghantam setelahnya ternyata merusak lebih banyak bangunan di pantai. Melalui Twitter, @SARSATLINMAS membeberkan deretan kerusakan akibat gelombang tinggi di pantai selatan Gunungkidul. Hingga Rabu pukul 14.00 WIB, berikut daftar kerusakannya:
- Pantai Watu Lawang: tiga gazebo hanyut terbawa gelombang
- Pantai Indrayanti: satu bangungan Resto Indrayanti rusak sedang, tiga gazebo rusak ringan, dan dua kamar mandi rusak ringan
- Pantai Somandeng: 10 gazebo rusak ringan, 40 gazebo rusak berat, dua warung rusak ringan, sembilan kamar mandi rusak ringan, dan talut ambrol 10 meter
- Pantai Sepanjang: dua gazebo rusak ringan dan tiga lapak rusak ringan
- Pantai Sadranan: 63 gazebo rusak berat dan 14 gazebo rusak ringan
- Pantai Slili: satu gazebo hanyut terbawa gelombang
- Pantai Drini: lima gazebo rusak ringan
- Panta Krakal: pondasi lima meter Pos SAR Krakar jebol
- Pantai Baron: satu lapak rusak ringan dan talut empat meter ambrol
Diberitakan HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id -- sebelumnya, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko mengungkapkan, gelombang tinggi mulai terpantau sejak Selasa pagi. Menurutnya, gelombang tinggi diperkirakan bertahan hingga akhir Mei 2020.
Baca Juga: Tragis! Konflik dengan Manusia, Ini 4 Hewan Asli Indonesia yang Telah Punah
"Perkiraan sementara gelombang sampai akhir bulan dan puncaknya nanti tanggal 29 Mei," jelas Sunu.
Berita Terkait
-
Penampakan Rip Current Pantai Selatan Yogya dari Satelit, Bisa Seret Korban hingga Tewas
-
Apa Itu Rip Current di Pantai Selatan Yogyakarta? Ini Tanda-Tanda Bahayanya
-
Ombak 10 Meter! Kong-rey Ancam Taiwan, Topan Terkuat dalam 8 Tahun?
-
Fenomena Unik, Banyak Ikan Muncul Untuk Menghangatkan Diri di Pantai Selatan Cianjur
-
Cerita Penumpang Batik Air yang Pilot dan Kopilotnya Tidur Saat Terbang, Pesawat Tiba-tiba Mengarah ke Pantai Selatan
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga