SuaraJogja.id - Gelombang tinggi masih terus menerjang beberapa wilayah pantai selatan DIY. Salah satunya terjadi di Pantai Trisik, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo pada Selasa (26/5/2020) hingga Rabu (27/5/2020), yang menyebabkan kerusakan cukup parah di beberapa titik sekitar pantai.
Dari pantauan SuaraJogja.id, terlihat sejumlah warung pedagang dan sarana prasarana wisata rusak akibat tersapu ombak. Kerusakan paling parah terjadi pada jembatan wisata laguna Trisik yang terletak tak jauh dari bibir pantai.
Tak hanya itu, sebuah kolam renang yang tidak begitu jauh dari laguna rusak dipenuhi air laut. Sementara, sejumlah peralatan yang disimpan di dalam lapak-lapak semi-permanen ikut hanyut terbawa derasnya arus ombak yang masuk.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo Pantai Trisik Jaka Samudra mengatakan, kerugian materiel akibat fenomena alam itu ditaksir mencapai Rp200 juta.
Baca Juga: Terminal Pulo Gebang Kosong Melompong Pasca Hari Raya Idul Fitri
"Ketinggian ombak diperkirakan sekitar 5-6 meter, sudah berlangsung sejak kemarin," ujar Jaka kepada awak media di Pantai Trisik, Rabu.
Berdasarkan informasi yang Jaka peroleh dari BMKG DIY, ombak di sepanjang perairan selatan DIY, termasuk kawasan Pantai Trisik, masih akan bertambah besar dalam beberapa hari ke depan. Ia memprediksi, gelombang besar ini akan mencapai puncaknya pada Kamis (28/5/2020) esok hari.
Pihaknya menyiapkan sedikitnya 10 personel gabungan dari jajaran Polsek dan Koramil Galur supaya berjaga di sekitar pantai guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Masyarakat pun juga tetap diimbau untuk tetap waspada dan tidak mendekat atau beraktivitas di sekitar pantai dalam beberapa waktu ke depan.
Salah satu warga sekitar Pantai Trisik, Taufik Mulyono (50), mengatakan, ombak besar bagi masyarakat pesisir sudah biasa. Kendati begitu, pihaknya tidak memungkiri, sejak kemarin ketinggian ombak di perairan Pantai Trisik sudah tergolong tinggi.
Dengan prakiraan BMKG yang menyebutkan gelombang besar masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, pihaknya mengaku tetap akan meningkatkan kewaspadaan sebagai upaya antisipasi dari warga.
Baca Juga: Pemerintah Beberkan 2 Kriteria Daerah yang Bisa Terapkan New Normal
"Sudah biasa sebenarnya tiap tahun pasti akan ada, tapi kalau mau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini sudah tergolong besar juga. Antisipasinya kami akan jaga-jaga di sekitar pantai saja," ucap Taufik.
Tidak lupa Taufik menyampaikan harapannya kepada pemerintah supaya bisa memperhatikan dampak dari kerugian yang di alami masyarakat sekitar pantai.
Berita Terkait
-
Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Pantai Ampenan
-
Waspada! Gelombang Tinggi 6 Meter Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Jawa
-
Sudah Ditutup, Pantai di Gunungkidul Tetap Ramai Dikunjungi Saat Lebaran
-
Dampak Cuaca Ekstrem Jogja dan Sekitarnya, Nelayan Diimbau Tidak Melaut
-
Cuaca Ekstrem, Waspada Gelombang Tinggi di Pantai Selatan
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
Ini Biang Kerok Keracunan Makanan Bergizi Gratis Menurut Badan Gizi Nasional
-
Makan Bergizi Gratis Tanpa APBN? Ini Rahasia 1351 Dapur Umum di Seluruh Indonesia
-
Sebanyak 14 SPPG BUMDes di DIY Diluncurkan, Ekosistem Ekonomi Lokal Makin Dikuatkan
-
Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
-
Pastikan Tak Ada Unsur SARA di Perusakan Nisan Makam, Polda DIY Beberkan Motif Pelaku