Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 28 Mei 2020 | 17:15 WIB
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bantul Isdarmoko memberikan keterangan di gedung induk Pemkab Bantul, Kamis (28/5/2020). - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

Isdarmoko mengatakan, pihaknya juga akan menyusun kebijakan untuk orang tua atau wali murid agar dapat memberikan pengertian kepada anaknya terkait bagaimana berkegiatan di kantin dan protokol penjemputan anak di sekolah.

Ia menambahkan, ada dua alternatif pelaksanaan sekolah dengan kebijakan new normal, yakni dengan mengurangi jam pelajaran dan sistem shifting. Siswa akan dibagi dalam dua sesi jam belajar, yang berkonsekuensi pada pengurangan jam pelajaran.

Kedua, siswa akan masuk secara bergantian setiap tiga hari. Penerapan dua alternatif tersebut berimbas pada pemetaan mata pelajaran agar KD-KD yang esensial tidak berimbas. Ia menyebutkan, waktu pembelajaran jelas akan lebih pendek dari hari biasa.

Hingga saat ini, Isdarmoko mengaku belum ada pembuatan kurikulum online untuk mendukung kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR). Sedangkan, dalam SE Kemendikbud disebutkan, kegiatan BDR tidak menuntut menuntaskan kurikulum.

Baca Juga: Imbas Pasar di Jember Ditutup, Pedagang: Kami Tak Mau Mati Kelaparan!

"Sebelum nanti tahun ajaran baru, harapannya guru-guru pelatihan sudah tersosialisasikan," ujarnya.

Isdarmoko menyampaikan, selama sudah menerapkan protokol kesehatan, orang tua tidak perlu khawatir untuk mengizinkan anaknya berangkat sekolah. Ia juga mengaku terus berusaha agar penerapan new normal tidak akan merugikan siswa dan orang tua.

Selain itu, ia menilai, orang tua yang memutuskan untuk mendaftarkan anaknya home schooling bukanlah sesuatu hal buruk. Dengan adanya pandemi ini, ia menilai, pemikiran orang tua menjadi lebih terbuka, sehingga memahami pendidikan formal dan non-formal memiliki keunggulan masing-masing untuk peserta didik.

Load More