SuaraJogja.id - Setelah sejumlah teror menimpa panitia dan calon narasumber diskusi Constitutional Law Society Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (CLS FH UGM), Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (Mahutama) dan Kolegium Jurist Institute (KJI) menggelar Webinar Nasional bertema "Menyoal Kebebasan Berpendapat dan Konstitusionalitas Pemakzulan Presiden di Era Pandemi Covid-19", Senin (1/6/2020).
Namun rupanya, bagi Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, sikap tersebut tidak bijak. Ia berpendapat bahwa di tengah situasi yang sulit saat ini, seharusnya masukan pada pemerintah bisa disampaikan sembari meredakan kepanasan amarah masyarakat.
"Dalam situasi sangat berat yang sedang dipikul oleh bangsa dan negara Indonesia, kita semua perlu bahu-membahu untuk mencari jalan keluar dan menenangkan publik sambil memberi masukan kepada pemerintah agar bekerja lebih kompak dan sinergis," ungkap Buya Syafii dalam siaran pers, Selasa (2/6/2020).
Buya Syafii beranggapan bahwa mengaitkan pemakzulan presiden dengan kebebasan berpendapat itu tidak bijak. Dengan kata lain, menurut Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, langkah yang diambil Mahutama dalam menanggapi isu teror diskusi CLS FH UGM kurang tepat.
Baca Juga: Menag Batalkan Ibadah Haji 2020, Warganet Menjerit #BalikinDanaHaji
"Amatlah tidak bijak jika ada sekelompok orang berbicara tentang pemakzulan presiden yang dikaitkan dengan kebebasan berpendapat dan prinsip konstitusionalitas," ungkapnya.
Ia menilai, sikap tersebut berpotensi menimbulkan ketidakharmonisan masyarakat, sehingga beban rakyat yang sudah menderita pun makin bertambah.
"Kita khawatir cara-cara semacam ini akan menambah beban rakyat yang sedang menderita dan bisa juga menimbulkan gesekan dan plarisasi dalam masyarakat," imbuh Buya Syafii.
Alumnus UGM yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Henri Subiakto, tampaknya sependapat dengan Buya Syafii. Seperti terlihat di Twitter, melalui akun @henrysubiakto, ia membagikan poster yang menampilkan sosok Buya Syafii dan keterangannya itu.
"Apa yang disampaikan tokoh Muhammadiyah, Buya Prof Dr H Ahmad Syafei Maarif ini sangat tepat dan bijak," komentar Henri.
Baca Juga: New Normal Jadi Penguat Rupiah Lawan Dolar AS
Webinar Mahutama dan KJI sebelumnya digelar pada Senin (1/6/2020) dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube MAHUTAMA. Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah dosen, pakar hukum, dan politik, dengan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Din Syamsuddin sebagai pembicara kunci.
Berita Terkait
-
Krisis Korea Selatan: Apa yang Terjadi hingga Yoon Suk Yeol Dimakzulkan?
-
Yoon Suk Yeol Lengser, PM Korsel Segera Umumkan Tanggal Pemilu
-
14.000 Polisi Dikerahkan: Korea Selatan Siaga Penuh Jelang Vonis Pemakzulan Presiden Yoon
-
1,1 Juta Warga Korea Selatan Tuntut Presiden Yoon Dimakzulkan: Krisis Politik Memanas di Seoul
-
Pengadilan Bebaskan Yoon, Tapi Jaksa Siap Balas! Korsel di Ujung Tanduk?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
Terkini
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik
-
Sejumlah Korban Kekerasan Seksual Guru Besar Farmasi Trauma, Ini yang Dilakukan UGM
-
Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas