SuaraJogja.id - Kegiatan rapid test atau tes cepat untuk mencegah penularan virus corona akan dilaksanakan di Kabupaten Sleman dengan menyasar para pedagang pasar tradisional. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sleman pun menegaskan bahwa rapid test pada 9 Juni 2020 mendatang itu gratis, tidak dipungut biaya sama sekali.
"Tes cepat secara untuk pedagang pasar tradisional tidak dipungut biaya, gratis. Jadi jika ada yang memungut biaya, itu ilegal dan mohon laporkan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Rabu (3/6/2020).
Menurut dia, memang tidak semua pedagang pasar akan dilakukan tes cepat, namun masing-masing pasar hanya diambil 50 pedagang saja.
"Penentuan 50 pedagang ini dengan beberapa kriteria, di antaranya pedagang yang dinilai paling rawan karena lapaknya ramai dikunjungi," katanya.
Ia mengatakan, tes cepat akan dilakukan kepada para pedagang di 14 pasar tradisional di Sleman, atau bertambah dua pasar dari sebelumnya hanya 10 pasar tradisional.
Sedangkan 14 pasar tradisional tersebut meliputi Pasar Prambanan, Condongcatur, Gamping, Godean, Sleman 1, Jangkang, Ngino, Cebongan, Colombo, Stan Maguwoharjo, Tempel, Gentan, Nologaten dan Pasar Rejondani.
Shavitri mengatakan, penentuan pasar tradisional untuk dilakukan tes cepat tersebut didasari pertimbangan-pertimbangan seperti lokasi pasar tersebut berada di wilayah kecamatan yang memiliki pasien positif COVID-19, serta aktivitas dan operasional pasar dinilai tinggi sehingga mengundang kerumunan pembeli.
"Tes cepat ini dilakukan untuk mencegah munculnya klaster baru dari pasar. Meskipun selama ini kami sudah gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pedagang pasar tradisional untuk mengikuti protokol kesehatan COVID-19," katanya, dikutip dari ANTARA.
Ia mengatakan, prioritas pedagang yang dilakukan tes cepat adalah mereka yang banyak dikunjungi pembeli dan pedagang yang selama ini tidak mengindahkan protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker dan jaga jarak.
Baca Juga: Gegara Satu Keluarga Terinfeksi Corona, Pasar di Banjarbaru Utara Ditutup
"Kami sudah mengamati dan memetakan kondisi masing-masing pasar tradisional termasuk para pedagang," katanya.
Shavitri mengatakan, pelaksanaan tes cepat tersebut dilakukan di pasar atau di puskesmas terdekat dengan pasar tradisional.
"Tidak semua pasar tradisional memiliki tempat yang representatif untuk melakukan tes cepat. Petugas harus menggunakan APD dan ini membutuhkan ruang yang representatif," katanya.
Berita Terkait
-
Viral Pria Pukuli Tenaga Medis, Warganet Bosan, 'Paling Cuma Minta Maaf'
-
Pelindo III Gelar Rapid Test di Pelabuhan Tanjung Wangi Hingga Ketapang
-
Hadapi New Normal, Pemain HangTuah Akan Jalani Rapid Test Berkala
-
Hasil Rapid Test Negatif, Abraham Wenas Cs Lega
-
Jogja Bakal Tes Acak di Tempat Publik, 250 Alat RDT Disiapkan
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Ironi di Sleman, Diduga Kejahatan Jalanan, Ternyata... Kisah Pilu 3 Remaja Korban
-
DANA Kaget: Cara Dapat Saldo Gratis dan 3 Link Aktif DANA Gratis untuk Diklaim
-
Wisatawan Asing Mundur, Saatnya Fokus Domestik! Pakar Minta Pemerintah Ubah Strategi Pariwisata
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu