Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 03 Juni 2020 | 19:45 WIB
Ilustrasi sejumlah kendaraan melintas di Jogja. (Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi)

SuaraJogja.id - Sejumlah ruas jalan di wilayah Kota Yogyakarta berangsur ramai, meski status tanggap darurat covid-19 masih berlaku. Kepadatan kendaraan mulai nampak di beberapa sudut kota Jogja.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Windarto mengatakan, peningkatan jumlah kendaraan bermotor sudah terlihat sejak Rabu (27/5/2020) lalu.

"Arus pertumbuhan lalu lintas sudah terjadi sejak pekan lalu. Jadi, di simpang maupun pertigaan mulai ada peningkatan antrean kendaraan walaupun belum signifikan karena ketika lampu hijau antrean kendaraan bermotor langsung habis," ujar Windarto saat dihubungi wartawan, Rabu (3/6/2020).

Ia menambahkan, peningkatan jumlah kendaraan bisa semakin meningkat bila pelajar yang berasal dari luar DIY kembali ke wilayah ini. Menurutnya. kendaraan di wilayah kota Yogyakarta didominasi oleh pengendara motor maupun roda empat yang berasal dari luar DIY. 

Baca Juga: Gugus Tugas Surabaya Sebut 15 Orang Dipulangkan Sambil Menunggu Hasil Swab

"Pelaku perjalanan seperti pelajar dan mahasiswa itu kan belum banyak yang datang. Ketika mereka kembali kemungkinan akan ada peningkatan jumlah pengendara kendaraan bermotor yang signifikan," terang Windarto.

Kendati demikian, pihaknya tak menampik kendaraan dari dalam DIY turut mempengaruhi kepadatan yang terjadi akhir-akhir ini.

"Untuk data kuantitatif kami belum melakukan penghitungan. Namun, masih didominasi oleh pengendara kendaraan bermotor berpelat AB saat ini. Jika dilihat dari visual saja antrean di simpang yang terdapat di koridor koridor lalu lintas kota memang agak panjang jika dibandingkan dengan sebelumnya," terang Windarto.

Mengantisipasi kepadatan yang terjadi, lanjut Windarto, pihaknya akan mengoptimalkan sejumalh lampu APILL di sejumlah persimpangan. 

"Traffic light sudah mumpuni untuk mengatur lalu lintas karena sudah semi otomatis, jadi bisa merespons fluktuasi kendaraan bermotor sehingga peningkatan kendaraan bermotor bisa diantisipasi dengan cepat, yang penting belum over capacity. Kalau belum sampai ambang batas masih bisa ditangani," terang dia 

Baca Juga: Diduga Bawa Kabur Gadis di Bawah Umur, Mahasiswa di Palu Diamankan Polisi

Ia juga menyebut, kepadatan kendaraan biasanya terjadi pada waktu masuk dan pulang kerja. Di waktu tersebut, aktivitas masyarakat lebih ramai dibanding jam-jam lain.

"Arus kendaraan bermotor padat pada waktu rush hour, seperti pagi dan sore. Jika siang dan malam hari kendaraan terpantau lengang," kata dia.

Meski Yogyakarta memperpanjang status tanggap darurat, kebijakan pemerintah pusat terhadap kenormalan baru menjadi pertimbangan masyarakat untuk keluar rumah.

Load More