Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 09 Juni 2020 | 17:03 WIB
Seorang pedagang mengikuti pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) di Balai Desa Condongcatur, Sleman, Selasa (9/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Jadi saya mendaftar sendiri, memang tidak ada biaya. Saya kemarin sempat menanyakan biaya pemeriksaan RDT bisa mencapai Rp400-500 ribu. Karena ada kesempatan ini jadinya dimanfaatkan," terang dia.

Ketua Satgas Covid-19 RS Bhayangkara dr Dian K Nurputra membeberkan bahwa uji RDT ini dilakukan untuk screening epidemiologi. Selain rapid test, pemeriksaan swab juga dilakukan di Balai Desa Condongcatur.

Seorang pedagang mengikuti pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) di Balai Desa Condongcatur, Sleman, Selasa (9/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Rapid test ini untuk screening epidemiologis, memang negatif palsunya besar. Apalagi dilakukan rapid test kurang dari 7 hari saat dia melakukan kontak terhadap pasien positif [corona], sehingga sensitivitasnya hanya 30-40 persen saja. Jadi ketika hasilnya negatif, belum tentu orang ini tidak terinfeksi. Maka dilakukan swab juga di sini. Jadi kami ambil hanya 10 sampel saja," kata dia.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman,Joko Hastaryo menjelaskan, terdapat sekitar 802 pedagang yang mengikuti pemeriksaan RDT. Hingga kini pihaknya masih menunggu hasil dari pemeriksaan tersebut.

Baca Juga: Bikin Ngeri! Warga Paksa Bawa Pulang Mayat Pasien Corona Pakai Gledekan RS

"Ada sekitar 802 pedagang yang mendaftar. Namun kami masih menunggu hasilnya. Selain rapid test ada juga yang dicek swab," ungkapnya.

Load More