Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 10 Juni 2020 | 18:45 WIB
Ilustrasi update covid-19 [Unsplash/Fusion Medical Animation]

SuaraJogja.id - Satu pasien dari Sidoarjo, Jawa Timur terpaksa harus diisolasi di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di DIY. Sebab rumah sakit rujukan di Sidoarjo tidak lagi mencukupi untuk menampung pasien positif COVID-19.

Pasien laki-laki 35 tahun yang dinyatakan positif COVID-19 setelah empat hari lalu reaktif saat mengikuti Rapid Diagnostic Test (RDT) di Sidoarjo. Pasien dibawa ke DIY karena alasan keluarga.

"PDP ini rujukan dari Sidoarjo. Sekitar empat hari lalu, pasien RDT reaktif kemudian dirujuk ke DIY dengan alasan rumah sakit di Sidoarjo penuh dan keluarga ada di DIY," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di DIY, Berty Murtiningsih saat dikonfirmasi, Rabu (10/06/2020) sore.

Menurut Berty, tes swab dilakukan pascapasien dinyatakan reaktif RDT di DIY. Karena KTP dan keluarga pasien dari Sleman, maka Dinkes kemudian melakukan tracing selain di Sidoarjo. 

Baca Juga: DIY Duduki Peringkat 3 Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 Se-Indonesia

Dengan tambahan satu pasien rujukan ini, maka total pasien positif COVID-19 di DIY hingga saat ini sebanyak 250 orang. Dari jumlah ini, sebanyak 94 pasien masih dalam proses perawatan.

Sedangkan 194 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh. Kesembuhan pada Rabu ini terjadi pada dua pasien asal Sleman Yakni kasus 225, perempuan 46 tahun, kasus 226 dan perempuan 65 tahun.

"Satu lagi dari Bantul, kasus 239 laki-laki 38 tahun," jelasnya.

Sementara Sekda DIY, Baskara Aji mengungkapkan draft final SOP untuk penerapan New Normal sudah masuk ke Pemda DIY. Draft yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini diharapkan bisa segera menjadi rujukan penerapan kebijakan tersebut.

"SOP nanti ada yang tingkat propinsi namun juga ada yang kabupaten/kota. Karena kan misalnya yang mengatur hotel kan kabupaten/kota," ungkapnya.

Baca Juga: Tampil Memukau, Putri Indonesia Wakil DIY Gantikan Yuri Jadi Jubir Covid-19

Aji kembali memastikan Pemda DIY tidak ingin terburu-buru menerapkan New Normal. Pemda akan terus melakukan kajian lebih dalam terkait efektivitas kebijakan tersebut, termasuk dalam menyiapkan SOP.

"Jangan sampai new normal justru dianggap sudah bebas berkerumun tanpa mentaati protokol kesehatan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More