SuaraJogja.id - Apakah masker kain aman untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis masker kain yang aman digunakan masyarakat, yakni masker kain 3 lapis.
Dalam pedoman tersebut, WHO merinci jenis masker kain yang efektif. Demikian seperti dilansir dari Science Alert.
Masker itu harus memiliki tiga lapisan: lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah yang bertindak sebagai filter, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap seperti poliester.
Lapisan-lapisan dalam urutan itu dapat "memberikan penghalang mekanistik," kata ahli epidemiologi Maria D. Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO tentang COVID-19, dalam konferensi pers media dari Jenewa, Jumat.
Baca Juga: 10 Masker Kain dengan Desain Unik yang Bikin Susah Nahan Tawa
Selain itu, masker kain juga harus dibersihkan dan dikenakan dengan benar.
Menurut direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, tangan yang terkontaminasi dapat menginfeksi seseorang yang menyesuaikan maskernya atau sering kali memakai atau saat melepaskannya.
Khusus cara memakai dan membersihkannya akan dimasukkan dalam pedoman yang akan segera dirilis.
Pedoman yang diperbarui juga mendorong orang yang bekerja di pengaturan klinis di daerah dengan penularan virus corona yang luas untuk memakai masker medis - bahkan jika mereka tidak bekerja secara langsung dengan pasien Covid-19.
"Itu berarti misalnya, bahwa ketika seorang dokter sedang berjalan-jalan di unit perawatan kardiologi atau paliatif, di mana tidak ada pasien Covid-19 yang dikonfirmasi, mereka harus tetap memakai masker medis," kata Tedros.
Baca Juga: Dokter Reisa: Masker Kain Direkomendasikan 3 Lapis dan Ganti Tiap 4 Jam
Mereka juga mengatakan bahwa, di daerah-daerah dengan transmisi lokal dan dalam pengaturan di mana jarak fisik sulit, seperti pada transportasi umum atau di toko grosir, pemerintah harus mendorong masyarakat untuk mengenakan masker.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covdi-19 dr Reisa Broto Asmoro, memberi pesan kepada publik untuk tetap memakai masker selama pandemi virus corona.
Reisa menerangkan orang yang melakukan aktivitas di luar rumah begitu dianjurkan untuk memakai masker, tak sekadar mereka yang sakit.
Hal ini semata-mata bertujuan untuk mencegah penularan virus corona melalui percikan cairan atau droplet.
"Perlu dipahami bahwa virus sifatnya tak kasat mata dan tidak tahu keberadaannya. Apalagi jika berada di lingkungan penuh sesak, maka wajib menggunakan masker," ujar Reisa dalam konferensi pers, Selasa (9/6/2020).
Sementara untuk jenis masker yang bisa dipakai, kata Reisa, sesuai rekomendasi WHO yakni masker kain yang memiliki tiga lapisan.
"Masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki 3 lapisan kain. Bisa dari katun atau poliester. Masker kain bisa dicuci dan digunakan kembali," imbuhnya,
Kendati begitu, Reisa berpesan penggunaan masker tersebut juga harus diganti dalam durasi tertentu.
"Masker kain wajiab diganti setiap 4 jam sekali. Apabila masker basah atau lembab harus diganti," kata Reisa.
Senada dengan anjuran tersebut, masyarakat diminta untuk membawa beberapa masker sekaligus setiap bepergian lalu dicuci sekembalinya di rumah.
"Penggunaan masker efektif kalau diikuti dengan protokol kesehatan lain," ujar Raisa.
Reisa juga mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menghindari kerumunan, menerapkan jaga jarak fisik khususnya kepada mereka yang memiliki gejala serta rajin mencuci tangan.
Untuk diketahui, jumlah kasus virus corona di Indonesia yang telah terkonfirmasi per Selasa (9/6/2020) sore sebanyak 33.076 kasus. Saat ini, ada 19.739 kasus pasien positif corona yang masih menjalani perawatan.
Adapun jumlah pasien yang berhasil sembuh dari virus yang berasal dari Kota Wuhan, China ini ada sebanyak 11.414 pasien. Sementara, jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 tercatat ada sebanyak 1.923 pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali