SuaraJogja.id - Toilet bawah tanah yang berada di kawasan Nol Kilometer, Kota Yogyakarta nampak lengang Suarajogja mendatanginya, Senin siang.
Jelas saja, di tengah wabah Covid-19, tak banyak wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta. Dampaknya, fasilitas publik yang digarap Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DI Yogyakarta itu sepi.
Setidaknya hal itu dibenarkan oleh penjaga toilet yang kini disebut-sebut sebagai toilet bertaraf internasional. Yoyok, pria asal Gondomanan, Kota Yogyakarta tersebut telah bertugas selama dua tahun. Semenjak toilet diresmikan pada Februari 2018 silam, laki-laki 45 tahun ini sudah menjaga toilet hingga kini.
"Hampir dua tahun saya bekerja di sini. Alhamdulilah, pekerjaan ini bisa menghidupi keluarga di rumah. Ya saya syukuri meski hanya sebagai penjaga," kata Yoyok ditemui wartawan, Senin (15/6/2020).
Baca Juga: Mal Mulai Beroperasi, Dua Petugas Satpol PP DKI Disiagakan di Tiap 120 Mal
Pembangunan toilet titik nol Jogja ini menelan biaya sekitar Rp 5,8 miliar. Dibangun selama 10 bulan, mulai awal Maret hingga berakhir Desember 2017, toilet ini masih nampak gagah. Tembok berbahan marmer semakin menambah kesan kemewahan dari fasilitas ini. Meja di lobby utama yang cantik juga tak mau kalah dengan meja resepsionis sebuah hotel.
"Jadi rutin kami bersihkan tiap hari, baik dari tangga, meja lobby, kamar mandi, lantai hingga kamar laktasi dan toilet khusus untuk difabel. Petugas di sini ada enam orang dan dibagi per shift 1 orang," ucapnya disertai senyum ramah pada kami.
Jam operasional toilet dibuka mulai pukul 08.00-20.00 WIB selama wabah Covid-19. Di hari biasa, toilet itu bisa digunakan hingga jam 11 malam.
"Sebelum Covid-19 yang datang bisa sampai 1.000 orang. Itu wisatawan dan masyarakat sekitar nol kilometer. Tapi sekarang sehari mungkin cuma 25-40 orang. Kebanyakan warga sekitar nol kilometer," kata Yoyok.
Tak dipungkiri, masih banyak wisatawan yang belum bisa menjaga kebersihan saat menggunakan fasilitas gratis ini. Kerap kali, ia sering menemui warga yang tak membuang sampah di tempat yang disediakan. Padahal, membuang sampah pada tempatnya tidak sesulit menghapus korupsi di dunia ini.
Baca Juga: Romelu Lukaku Kontrol Bola Seperti Pemain Amatir dan 4 Berita Terkini
"Bahkan saat momen akhir tahun atau liburan, tisu itu bisa berserakan kemana-mana. Jadi meski gratis mereka tidak mau saling menjaga kebersihan. Bahkan larangan untuk mandi tak mereka taati, masih ada saja yang mandi," kenangnya.
Berlokasi di bawah tanah, Yoyok tak menampik toilet mewah yang memiliki 6 kamar mandi pria dan 12 kamar mandi wanita itu memiliki cerita mistis yang menyelimutinya.
Meski tak kerap menampakkan diri, makhluk tak kasat mata yang disebut-sebut sosok perempuan itu seringkali 'mengusili' wisatawan dan Yoyok selaku penjaga.
"Ya karena kita hidup berdampingan menurut saya itu wajar. Tapi ketika ramai wisatawan makhluknya biasa saja. Pernah ada pengunjung sampai lari terbirit-birit karena ditunjukkan makhluk itu. Tapi saya sendiri belum sempat ditampakkan," katanya.
Yoyok bertutur, suara tanpa wujud menjadi hal yang lumrah menemaninya ketika kerja. Meski membuatnya merinding, ia menganggap kejadian itu sebagai suatu hal wajar.
"Biasa hal itu, cuma tidak perlu ditanggapi. Toilet ini kan fasilitas publik, jadi siapa saja boleh datang, termasuk mbak-mbak itu," kelakarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Cerita Mistis: Benarkah Nonton Film Horor, Bikin Hantu Datang?
-
Pascamalam Tahun Baru, Titik Nol Kilometer Jogja Penuh Warga yang Bersepeda
-
Begini Gaya Jokowi Saat Lihat Pesta Kembang Api Tahun Baru di Nol Kilometer
-
Foto: Momen Kemeriahan Malam Pergantian Tahun Baru 2020 di Nol Kilometer
-
Manfaatkan Tahun Baru, Jasa Foto di Nol Kilometer Ini Bisa Raup Rp1 Juta
Tag
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia