SuaraJogja.id - Tahun ajaran baru jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan segera dimulai. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan bahwa Juli nanti pembelajaran bakal bergulir. Sejumlah siswa lulusan SD mulai mendaftarkan diri.
Tugas orang tua murid untuk melakukan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online dalam melanjutkan pendidikan anak ke jenjang SMP.
Ada tujuh jalur penerimaan murid dari jenjang SD ke SMP yang bisa jadi pilihan orang tua untuk mendaftarkan anaknya. Saat ini jalur zonasi wilayah dibuka untuk menerima peserta didik baru.
Salah seorang orang tua murid, Rofi mengatakan, untuk pendaftaran melalui jalur zonasi wilayah pada PPDB online, ia harus berebut untuk menjadi yang terdekat dengan sekolah yang dituju.
Baca Juga: Virus Corona, Pasha Ungu Tinggalkan Istri dan Anak selama 78 Hari
"Istilahnya kami harus berlomba dengan peserta lainnya. Jadi yang paling dekat dengan sekolah itu yang memiliki kesempatan besar untuk diterima. Rumah saya berjarak 600 meter dari SMP yang saya daftarkan," kata Rofi dihubungi wartawan, Kamis (18/6/2020).
Wanita yang tinggal di wilayah Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta ini mendaftarkan anaknya ke SMPN 1 Yogyakarta.
"Pendaftaran jalur zona wilayah ini berakhir pada 18 Juni pukul 23.59 wib jika mengikuti jadwal dari sekolah. Saat ini saya masih aman dan terdaftar di jalur ini. Tapi ketika ada peserta yang tinggal lebih dekat dengan sekolah (SMPN 1 Yogyakarta) misalnya hanya 400 meter, saya terancam bergeser," ungkap dia.
Menurutnya, masing-masing pendaftar bisa memilih tiga sekolah yang diinginkan melalui website yogya.siap-ppdb.com.
Jika satu sekolah gagal diterima karena terlalu jauh dengan sekolah, masih ada dua opsi atau sekolah lainnya. Namun ketika dua sekolah juga tak diterima karena rumah terlalu jauh dengan sekolah, maka Rofi harus menggunakan jalur lain atau memilih sekolah swasta.
Baca Juga: Link Streaming dan Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Besok, Jumat 18 Juni 2020
"Ya harapannya bisa masuk dulu di sekolah negeri ya. Jika jarak rumah ke sekolah dekat kan saya bisa memantau anak saya, mengantarnya juga tak perlu jauh. Jika dia berangkat sendiri saya lebih tenang. Jika terpaksanya sekolah swasta ya sudah dijalankan saja," katanya.
Berita Terkait
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
Akses dan Keadilan Pendidikan
-
SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN
-
Sekolah Rakyat Ditargetkan Mulai Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Pakai Kurikulum Nasional Plus
-
Perubahan Sistem Zonasi SPMB, Menteri Dikdasmen: Murid Bisa Sekolah Lintas Provinsi, Asalkan Dekat Rumah
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik
-
BMKG Minta Warga Yogyakarta Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Tiga Hari ke Depan
-
Berencana Balik Lebaran Lewat Tol Tamanmartani, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya