SuaraJogja.id - Upaya untuk mencegah terjadinya penularan virus corona dilakukan dengan berbagai cara oleh berbagai intansi termasuk sekolah. Guna meminimalisir droplet dan kontak saat mengembalikan buku pinjaman, SMPN 1 Yogyakarta memasang sekat berbahan plastik di loket perpustakaannya.
"Upaya ini sebagai langkah untuk meminimalisasi penyebaran virus. Sekat berbahan plastik kami pasang di tiap jendela sehingga orang tua murid cukup menunggu di luar ruangan sementara petugas perpustakaan menerima dari dalam. Kami wajibkan orang dari luar menggunakan masker," kata Kepala SMPN 1 Yogyakarta, Y. Niken Sasanti ditemui wartawan, Kamis (18/6/2020).
Agar tak terjadi kerumunan, pihaknya juga membuat jadwal untuk pengembalian buku. Selain itu, dibuat loket untuk masing-masing kelas.
"Tiap kelas kami jadwalkan, pengembalian dilakukan mulai pukul 08.00 WIB dan dibagi hingga pukul 16.00 WIB. Satu siswa mendapat 12-13 buku mata pelajaran," jelasnya.
Baca Juga: Tak Lagi Jual Baju, Amanda Manopo Pilih Kembali Aktif Syuting
Selama ini buku-buku yang digunakan siswa merupakan buku pinjaman. Dirinya meminta orang tua murid serta anaknya untuk menjaga fasilitas sekolah tersebut.
"Jadi buku ini dari pemerintah yang diberikan kepada sekolah-sekolah. Jadi tiap ada tahun ajaran baru, buku ini diturunkan kepada adik kelasnya untuk Kegiatan Belajar Mengajar. Sehingga masing-masing murid harus menjaga," jelas dia.
Buku-buku yang diterima petugas nantinya diolah dan disemprot cairan disinfektan. Selanjutnya dikemas dan disimpan ditempat yang aman.
"Nantinya disemprot dengan cairan yang aman. Cukup covernya yang diberi disinfektan agar virusnya hilang," kata dia.
Salah satu orang tua murid, Sri Mulyani (37) menjelaskan dengan adanya alat tersebut, dirinya tak perlu khawatir menularkan virus. Potensi orang dari luar cukup besar menjadi carrier.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Tergabung di Grup Neraka, Bima Sakti: Tetap Semangat
"Jika dipasang seperti ini kan lebih tenang. Jadi saat bertemu petugas saya juga tidak perlu khawatir. Bagi saya, jika mempersiapkan pencegahannya lebih dini penyebarannya bisa dikurangi," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Dilema Orang Tua Murid Jalur Zonasi: Was-was Terlempar Jauh dari Rumah
-
Viral Penampakan Sekolah Terbengkalai karena Kelamaan Tak Dihuni Siswa
-
Komisi X : Kemendikbud harus Jamin Keamanan Siswa dan Guru saat Pandemi
-
UNICEF: 66 Persen Siswa di Indonesia Tidak Nyaman Belajar di Rumah
-
Demi Koneksi Internet untuk Ujian, Mahasiswa Ini Nangkring 24 Jam di Pohon
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan