Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 19 Juni 2020 | 09:05 WIB
Tuwuh (60) membenahi tali kekang kuda pada andong milikinya di Jalan Malioboro, Jogja, Selasa (16/6/2020). - (Harian Jogja/Desi Suryanto)

SuaraJogja.id - Protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 diterapkan di Malioboro, termasuk oleh kusir andong Malioboro. Mereka berbenah untuk menyesuaikan kondisi di tengah pandemi corona saat ini.

Seperti diungkapkan Ketua Paguyuban Andong DIY Purwanto, sebagian kusir andong Malioboro saat ini sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Aspek yang diterapkan meliputi masker, face shield, hand sanitizer, dan membuat sekat pembatas antara penumpang dan kusir.

"Kamis pekan lalu diperintahkan, sehari kemudian di hari Jumat sudah diterapkan," ujar Purwanto, Kamis (18/6/2020).

Dijelaskan Purwanto, seperti dilansir HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, berbagai fasilitas untuk mendukung protokol kesehatan murni disediakan secara swadaya oleh para kusir. Purwanto sendiri mengakui tidak mewajibkan secara spesifik bahan sekat pembatas. Ia menyerahkannya kepada masing-masing kusir sesuai kemampuan mereka.

Baca Juga: Tak Patuh Protokol COVID-19, Malioboro Akan Ditutup Kembali

"Ada yang pakai akrilik, ada yang pakai mika, ada yang plastik," ujar Purwanto.

Masing-masing bahan sekat pembatas memiliki variasi harga yang berbeda. Bahan akrilik, dijelaskan Purwanto, memiliki harga yang paling mahal, yakni kisaran Rp250.000 per andong.

"Sementara bahan mika sekitar Rp125.000 sedangkan bahan plastik lebih murah," terang dia. "Semua andong mulai Minggu [pekan depan] kalau tidak menerapkan protokol kesehatan itu akan disuruh keluar dari Malioboro."

Purwanto berujar, jumlah andong yang beroperasi di Malioboro terbilang masih sedikit. Dikatakannya, jumlah andong mendekati Lebaran lalu sekitar 10 saja.

"Kalau sekarang yang beroperasi ya sekitar segitu," ungkap Purwanto.

Baca Juga: Plesiran di Malioboro Wajib Pakai Masker Jika Tak Mau Diusir

Jumlah tersebut tergolong sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah andong sekitar 387 armada. Diakui Purwanto, jumlah penumpang saat ini masih sepi.

Load More