Merapi pertengahan (8.000 – 2.000 tahun lalu)
Fase Merapi pertengahan terjadi sekitar 8 ribu tahun silam. Lelehan lava dari Merapi pada tahap ini membentuk Bukit Batulawang dan Bukit Gajahmungkur yang ada di sisi utara dari puncak.
Dalam fase ini, Merapi diperkirakan sempat mengeluarkan letusan eksplosif. Area kawah yang dinamakan Kawah Pasarbubar terbentuk di fase ini.
Merapi baru (2.000 tahun lalu – sekarang)
Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan Dunia, Masyarakat Diminta Tanam Tanaman Pangan
Kawah Pasarbubar yang terbentuk di fase sebelumnya, membentuk kerucut di puncak Merapi yang dikenal pula sebagai Gunung Anyar.
Di fase ini pula, diperkirakan terjadi banyak letusan eksplosif dari Gunung Merapi. Salah satu letusannya di fase ini mengubur Candi Sambisari yang terletak kurang lebih 23 KM di selatan Merapi.
Candi Sambisari merupakan candi peninggalan Kerajaan Hindu Mataram Kuno. Ketika ditemukan tahun 1966, Candi Sambisari berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah bekas timbunan lahar dingin Merapi.
Diperkirakan letusan besar terakhir Merapi dengan sebaran yang cukup luas terjadi sekitar 500 tahun lalu dan erupsi eksplosif yang lebih kecil sekitar 250 tahun lalu.
Gunung Merapi juga terus aktif hingga kini, pada hari Minggu (21/6/2020) kemarin, kita kembali diingatkan bahwa Merapi tak sepenuhnya 'tidur'. Letusan yang cukup menyita perhatian terjadi tahun 2010 silam, peristiwa tersebut menewaskan sang Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital