SuaraJogja.id - Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Gunungkidul yang sempat dinyatakan positif COVID-19 akhirnya sembuh. Informasi tersebut diungkapkan saat Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengumumkan tambahan satu pasien Covid-19 sembuh.
Nakes asal Kecamatan Patuk itu sebelumnya dirawat di RSUP Dr Sardjito. Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, di Gunungkidul sejak beberapa hari lalu sudah tidak ada penambahan kasus positif corona. Namun sebaliknya, jumlah pasien sembuh terus bertambah.
“Hari ini ada tambahan satu pasien sembuh, sehingga jumlahnya [pasien sembuh] ada 47 orang,” kata Dewi, Rabu (24/6/2020).
Dilaporkan HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, satu pasien yang baru sembuh tersebut telah dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak 21 Mei lalu. Jika melihat data, kata Dewi, nakes ini merupakan pasien terlama yang dirawat karena yang lain hanya membutuhkan waktu kurang dari satu bulan sebelum dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, 4 Polisi DIY Kembali Belajar di SPN Selopamiro
“Ini sudah dirawat lebih dari satu bulan, tapi akhirnya sudah sembuh,” tutur Dewi.
Disinggung soal berapa kali dilakukan tes swab, Dewi mengaku tak tahu pasti karena penanganan di RSUP Dr Sardjito.
“Yang tahu sana [Sardjito], karena kami tidak menangani. Yang pasti lebih dari dua kali karena untuk dinyatakan sembuh harus lewat dua kali dengan hasil negatif,” jelas Dewi.
Ia menambahkan, total kasus positif Covid-19 di Gunungkidul ada 50 orang. Adapun pasien yang sembuh ada 47 orang, sedangkan dua orang lainnya masih menjalani perawatan.
“Satu kasus positif dinyatakan meninggal dunia,” kata dia.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien di Surabaya Disambut Warga
Kendati jumlah pasien sembuh terus bertambah, Dewi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada akan mudah dan cepatnya penularan virus corona. Ia berharap, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 terus diterapkan.
Berita Terkait
-
Download Gratis! Ebook Soal CPNS Kesehatan Terbaru, Persiapan Matang Tes CPNS 2024
-
Jokowi Sebut Ranking Kesehatan Indonesia Kalah dari Malaysia, Apakah Dokter Asing Bisa Jadi Solusi?
-
Tenaga Kesehatan Pakai Calo Demi SKP? Siap-Siap Izin Praktek Dicabut
-
Cara Baru Bantu Pasien Kanker Dalam Pendampingan dan Perawatan dengan NAPAK, Apa Saja Tugasnya?
-
Kronologi 249 Nakes Non-ASN Dipecat Bupati Manggarai, Berujung Permintaan Maaf
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali