SuaraJogja.id - Diluncurkannya aplikasi berbasis scan QR code oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY bernama Cared+ Jogja disambut baik oleh beberapa destinasi wisata di DI Yogyakarta. Melalui Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, aplikasi tersebut bakal diujicobakan ke 10 objek wisata di DIY.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan bahwa penggunaan aplikasi Cared Plus Jogja ke 10 destinasi wisata merupakan pilot project.
Destinasi wisata tersebut berlokasi di Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Sleman. Selain itu, semua destinasi tersebut berhubungan dengan alam.
"Ke-10 destinasi ini sudah kami siapkan dengan kurun waktu yang cukup. Infrastruktur kesepuluh destinasi wisata tersebut juga sudah kami siapkan agar sesuai dengan standar protokol pencegahan penularan Covid-19. Sebelumnya, pengelola kesepuluh destinasi wisata juga sudah kami berikan pelatihan terkait dengan pengelolaan objek wisata sesuai dengan standar protokol pencegahan penularan Covid-19," terang Singgih, dihubungi SuaraJogja.id, Kamis (25/6/2020).
Baca Juga: Dibuka Saat New Normal, Pengelola Wisata Pule Payung Minta Ada Pendampingan
Ia melanjutkan, destinasi wisata yang menjadi sasaran pilot project tersebut antara lain, Pantai Baron, Pantai Kukup, Nglanggeran, dan Kalisuci di Gunungkidul. Kemudian, untuk di Bantul ada Puncak Becici, Pinus Pengger, Seribu Batu, Pinus Sari, dan Pantai Parangtritis.
"Untuk di Sleman ada Tebing Breksi yang kami tunjuk untuk menguji coba aplikasi ini," terang dia.
Uji coba sendiri dilakukan sebelum pembukaan sebuah destinasi secara total. Dalam masa uji coba, upaya evaluasi akan dilakukan. Kekurangan-kekurangan selama masa uji coba akan dilihat dan kemudian akan dilakukan sejumlah perbaikan.
"Tanggal 24, 25, dan 26 Juni akan dilakukan simulasi terakhir. Saat ini masih dilakukan uji coba sebelum dilakukan pembukaan secara terbatas. Pembatasan pengunjung akan dilakukan sebanyak 50 persen dari kapasitas normal. Ini bagian dari tahapan dari sebuah pembukaan destinasi wisata," jelasnya.
Di sisi lain, adanya aplikasi Cared+ Jogja merupakan upaya Pemda DIY mengantisipasi penyebaran Covid-19. Selain itu, Cared+ Jogja adalah salah satu aplikasi untuk mendeteksi pengunjung atau mobilitas orang ke objek wisata maupun tempat-tempat yang dinilai menjadi pusat kerumunan di DIY, sehingga dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Baca Juga: Wisata New Normal, Tips Traveling untuk Kamu Para Introvert
Aplikasi ini sendiri baru bisa diunduh di laman cared-diy.jogjaprov.go.id, saat ini belum tersedia di Play Store atau App Store. Wisatawan atau pelancong yang sudah mengunduh aplikasi tersebut akan dimintai untuk mengisi sejumlah pertanyaan sebelum masuk ke aplikasi Cared+.
Berita Terkait
-
Dibuka Saat New Normal, Pengelola Wisata Pule Payung Minta Ada Pendampingan
-
Rilis Aplikasi Cared+ Jogja, DIY Bakal Petakan Masyarakat yang Berwisata
-
Wisata ke DIY Saat New Normal, Pengunjung Wajib Punya Aplikasi Ini
-
Segera Dibuka, Gembira Loka Haruskan Pengunjung Lakukan Registrasi Dulu
-
Era New Normal, Wisatawan di Dlingo Bantul Wajib Isi Data Diri
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?