SuaraJogja.id - Pandemi corona banyak mendatangkan duka bagi banyak pihak, terutama dalam sektor ekonomi. Tidak sedikit unit usaha yang tidak bisa beroperasi hingga terpaksa gulung tikar. Namun, ada beberapa pihak yang turut mendapatkan keuntungan dari adanya wabah corona. Setidaknya mereka masih bisa bertahan di tengah polemik ekonomi masyarakat yang terguncang.
Salah satu yang masih bisa bertahan dan terus melakukan produksi adalah Thiwul Ayu Mbok Sum. Makanan khas Dlingo, Imogiri, Bantul ini sudah terkenal sebagai salah satu oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Sajian ketela dan parutan kelapa yang dicampur menjadi satu membawa kenangan akan makanan tempo dulu yang mulai sulit dijumpai.
Pemilik Thiwul Ayu Mbok Sum, Suminem, mengatakan, selama pandemi tempat usahanya tetap melakukan produksi seperti hari biasa. Dalam satu hari, pihaknya bisa membuat 2.000 porsi Thiwul Ayu yang siap disantap. Suminem mulai menjajakan Thiwul Ayu resep pribadinya sejak 2000, berawal dari dagang berkeliling pasar dan perkantoran.
Awalnya, Suminem hanya menjual Thiwul Ayu dengan rasa original -- perpaduan manisnya gula jawa, gula pasir, dan gurihnya kelapa. Saat ini, rasa yang ditawarkan lebih bervarian. Dibantu oleh anaknya, Suminem mengembangkan Thiwul Ayu dengan varian rasa buah-buahan, cokelat, dan keju. Namun, Suminem mengatakan, banyak pelanggan yang lebih menyukai rasa original gula jawa.
Baca Juga: Berburu Kuliner, Pedasnya Oseng Mercon di Yogyakarta
"Kebanyakan enak yang gula jawa, tapi ada juga yang rasa-rasa. Cuman kebanyakan yang gula jawa," ujarnya pada SuaraJogja.id, Sabtu (27/6/2020).
Diterpa wabah corona, Suminem mengatakan, penjualannya sempat sepi selama satu bulan. Kemudian, pada pertengahan bulan puasa penjualan makanan khas daerahnya tersebut kembali meningkat. Ia mengatakan, sejak bulan puasa hingga saat ini banyak reseller yang bergabung untuk menjajakan makanan olahan resep pribadinya tersebut.
Bahkan, jumlahnya meningkat hingga dua kali lipat dari jumlah reseller sebelumnya. Awalnya, jumlah reseller Thiwul Ayu Mbok Sum ada sekitar 20 orang. Sejak pertengahan Ramadan reseller-nya meningkat menjadi 40 hingga 50 orang. Ia mengatakan, banyaknya pegawai yang dirumahkan menjadi alasan meningkatnya reseller produk makanannya.
"Dari kami harganya sama, terserah reseller mau ambil untung berapa, mau dijual berapa," imbuhnya.
Thiwul Ayu buatan Suminem dapat bertahan hingga dua hari di suhu ruangan. Tiwul olahannya juga bisa dihangatkan kembali untuk dinikmati bersama keluarga di rumah. Demi menjaga kualitas rasa, tiwul buatan Suminem baru diproduksi ketika ada pesanan, sehingga meskipun sempat mengalami penurunan penjualan, tetapi Suminem mengaku tidak sampai ada bahan baku yang terbuang.
Baca Juga: Kiat Menjalankan Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid-19
Menggunakan bahan baku lokal dari wilayah sekitar, tiwul paling terkenal di Yogyakarta ini dijual seharga Rp6.000 per porsi untuk rasa original. Sedangkan varian rasa lainnya dijual senilai Rp10.000 hingga Rp12.000 saja. Memiliki puluhan reseller, Thiwul Ayu Mbok Sum dipasarkan hingga ke beberapa daerah seperti Semarang, Surabaya, Jakarta, dan sekitarnya.
Berita Terkait
-
Tiga Pelaku Usaha Ini Beberkan Strategi Bisnis Online di Tengah Pandemi
-
Pesepeda Makin Marak, Kemenhub: Bukan untuk Sehari-hari, Tapi Foto-Foto
-
BEI Mengaku Kantongi 21 Emiten dalam Pipeline IPO
-
Kevin Aprilio dan Ibunya Baru Ketemu 2 Kali Selama Corona
-
Sebanyak 389 Ribu WP Ajukan Diskon Pajak Pandemi Corona
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia
-
Klik Link Aktif di Sini, Saldo DANA Langsung Tambah, Buktikan Sendiri
-
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah
-
Drama Lempuyangan Memanas, PT KAI Minta Warga Kosongkan Rumah dalam Waktu Tujuh Hari