SuaraJogja.id - Empat bocah dan dua manula di Dusun Krajan II, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi terkurung dalam rumah. Pasalnya, ada orang tak dikenla yang tiba-tiba menggembok rumah mereka dari luar.
Kwang alias Yahya Pranata sang pemilik rumah pun kaget begitu tahu rumahnya tiba-tiba digembok sepihak. Ia panik dan khawatir dengan keadaan orang di dalam rumah.
“Didalam ada 4 anak saya, dan kedua orang tua saya yang sudah tua, mereka terkunci didalam,” katanya, Minggu (28/6/2020), sambil terengah.
Dilaporkan Times Indoensia -- jaringan SuaraJogja.id, kejadian ini sempat menjadi tontonan warga. Mereka khawatir dengan nasib keempat bocah dan dua orang lanjut usia yang ada di dalam rumah.
Tak diketahui pasti pelaku penggembokan sepihak yang mengakibatkan empat anak kecil dan dua lansia tersekap tersebut. Satu-satunya petunjuk adalah dua buah banner yang mendadak terpasang di pagar rumah.
Salah satunya berbunyi, "Perhatian, dilarang memasuki rumah atau pekarangan ini tanpa izin dari pemilik yang sah, sesuai sertifikat, yaitu saudara Karmiyati. Apabila dilanggar sesuai pasal 167 ayat 1 KUHP, barang siapa dengan melawan hak orang lain masuk dengan memaksa kedalam rumah atau ruangan yang tertutup atau pekarangan, yang dipakai orang lain, atau sedang ada di situ dengan tidak ada haknya, tidak dengan segera pergi dari tempat itu atas permintaan orang yang berhak atau atas nama orang yang berhak, dihukum penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp4.500."
Nama Karmiyati juga tertera dalam banner lainnya, yang juga menyebut bahwa akan dilakukan pembenahan terhadap bangunan dengan menunjuk Sudarto Wahab Abdillah sebagai pelaksana.
Kwang pun mengevakuasi keempat anak dan dua manula yang terkunci dari luar rumah, dibantu warga sekitar. Satu per satu dari mereka diangkat agar bisa melompati pagar rumah.
Rumah warga yang digembok sepihak ini diduga didasari kasus utang piutang. Disinyalir, terjadi penagihan utang yang berujung penyitaan rumah di tengah situasi ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ditinggal Pelayat, Jenazah Lansia Covid-19 Dipindahkan Pakai Eskavator
Berita Terkait
-
Jokowi: Banyuwangi Paling Siap Menuju New Normal
-
Jokowi Sebut Banyuwangi Daerah yang Paling Siap Prakondisi ke New Normal
-
Resep Ayam Kampung Pedas Khas Banyuwangi, Enak Banget!
-
Dilecehkan dan Nyaris Diperkosa saat Casting Film, Artis Lapor Polisi
-
Niat Ikut Casting FTV, Duta Daerah Banyuwangi Malah Diancam di Kamar Hotel
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja