Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 29 Juni 2020 | 13:57 WIB
[Ilustrasi] Ubur-ubur terlihat di Pantai Lagoon, Ancol, Jakarta, Rabu (9/10). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJogja.id - Sengatan ubur-ubur menyerang sedikitnya 40 wisawatan di Pantai Kukup, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Minggu (28/6/2020). Kini par akorban sudah mendapat penanganan dari anggota SAR Satlinmas Wilayah II DIY. Tak ada korban yang mengalami luka serius karena disnegat ubur-ubur.

Sejak dibuka pada Rabu (24/6/2020), kawasan pantai Baron dan Kukup ramai dikunjungi wisatawan meskipun saat ini masa new normal belum dimulai. Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY Surisdiyanto pun meminta para pengunjung waspada akan serangan ubur-ubur, khususnya di Pantai Kukup.

“Sejak Jumat [26/6/2020] sudah ada pengunjung yang tersengat. Untuk hari ini [kemarin] sudah ada 40 pengunjung Kukup yang terserang ubur-ubur,” kata Suris kepada wartawan, Minggu.

Suris mengatakan, para pengunjung merasakan kulit gatal-gatal hingga serasa terbakar setelah disengat ubur-ubur. Mereka pun sudah mendapatkan perawatan dengan disemprot menggunakan cairan alkohol.

Baca Juga: Corona Mengancam Laut, Lebih Banyak Sampah Masker daripada Ubur-ubur

“Semua aman karena sudah ditangani. Untuk efeknya ada yang merasa gatal-gatal atau kepanasan serasa terbakar di sekitar kulit yang tersengat,” katanya.

Ia menambahkan, serangan ubur-ubur merupakan hal yang sering terjadi hampir setiap tahun karena adanya proses migrasi hewan ini untuk mencari perairan yang lebih hangat.

“Saat kemarau suhu laut menurun, sehingga ubur-ubur mencari tempat yang lebih hangat. Saat migrasi, terbawa ombak sehingga sampai ke pantai,” jelasnya.

Imbauan untuk serangan ubur-ubur juga dikatakan oleh Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY Marjono. Menurut dia, kemunculan ubur-ubur untuk sekarang sudah mulai terlihat seiring dibukanya dua pantai di Gunungkidul.

“Harus hati-hati karena setiap pengunjung bisa tersengat,” katanya, dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.

Baca Juga: Ribuan Ubur-ubur Penuhi Perairan PLTU Paiton, Listrik Diklaim Aman

Marjono menuturkan, berdasarkan kasus yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, mayoritas korban adalah anak-anak. Hal ini tidak lepas dari bentuk ubur-ubur atau impes -- sebutan ubur-ubur bagi warga di pesisir pantai -- yang terlihat menarik. Selain berbentuk transparan dengan gelembung, ubur-ubur juga memilik rumbai berwarna kebiru-biruan.

Load More