SuaraJogja.id - Wabah virus corona yang melanda di Indonesia belum menunjukkan adanya tren penurunan kasus. Virus corona jenis baru yang pertama kali kasusunya ditemukan di Wuhan ini sempat membuat sejumlah moda transportasi dihentikan guna memutus rantai penularan.
Meski saat ini, beberapa moda transportasi sudah diizinkan kembali beroperasi, namun untuk bisa memanfaatkan transpotasi umum tetap harus memenuhi sejumlah syarat.
Beberapa syarat yang umumnya wajib dipenuhi calon penumpang seperti Surat Keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif. Surat keterangan berdasarkan PCR atau tes swab berlaku 7 hari atau surat keterangan uji rapid test dengan hasil non-reaktif yang berlaku 3 hari saat keberangkatan.
Selanjutnya, bisa pula menggunakan Surat keterangan bebas gejala influenza yang dikeluarkan oleh dokter rumah sakit atau puskesmas, bagi yang berasal dari daerah yang tidak memiliki fasilitas PCR atau rapid test.
Baca Juga: Top5 SuaraJogja: Pengganti Enoki Gunungkidul, PNS Palsukan Surat Rapid Test
Bahkan, di beberapa daerah diwajibkan pula membawa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) untuk bisa masuk ke dalam wilayah tersebut.
Persyaratan diatas diterbitkan dengan tujuan agar penumpang merasa aman, selain itu, mengantisipasi adanya sebaran virus corona yang lebih luas.
Meski demikian, aturan ini dikeluhkan oleh sebagian masyarakat karena biaya tes COVID-19 yang lumayan mahal hingga menciptakan adanya potensi tes COVID-19 sebagai komoditas. Diunggah oleh akun @alvinlie21, ia memperlihatkan gambar yang menunjukkan deretan ruko rapid test COVID-19 di bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (1/7/2020).
"Satu lagi indikasi bahwa Uji COVID-19 sudah jadi komoditas bisnis Drive Thru Rapid Test Harga Promo Terlihat di kawasan Bandara Soekarno-Hatta siang tadi Rabu 01 Juli 2020," tulisnya.
Hal ini di-amini oleh sejumlah netizen twitter. Menurut mereka, bahkan tidak sedikit ada yang menawari calon penumpang untuk melakukan tes COVID-19 menjelang keberangkatan.
Baca Juga: Hasil Swab Reaktif, kini Belasan Pedagang Pasar Bantul Dinyatakan Negatif
"Hampir tiap bandara ada. Datang aja lgs ke bandara, pasti ada yg nawari, bahkan antar jemput ke puskes/klinik/rs terdekat," tulis akun @Yousufkurniawan.
Cuitan lebih lengkap klik di sini
Berita Terkait
-
Pasca Covid-19, Pasar Hewan Liar di China Akan Ditutup?
-
Dianggap Offside, Ombudsman Sebut Kemenhub Tak Ada Urusan Dengan Rapid Test
-
Menhub Usul SIKM Dihapus karena Dinilai Percuma
-
Menhub Minta Sri Mulyani Subsidi Biaya Rapid Test Orang yang Bepergian
-
Penumpang Pesawat Satu Kali Tes Corona, ORI: Pemerintah Harus Transparan
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh