Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 02 Juli 2020 | 20:24 WIB
Sejumlah pedagang ternak berkumpul menawarkan hewan jualannya kepada pembeli di Pasar Jangkang, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Kamis (2/7/2020). [Suarajogja.id / Baktora]

SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang hewan ternak di Pasar Jangkang, Kecamatan Ngemplak, Sleman mengaku, permintaan hewan ternak jelang Idul Adha 2020 turun drastis. Permintaan hewan ternak turun hingga 40-50 persen dibandingkan tahun lalu. 

Salah seorang pedagang ternak kambing di Pasar Jangkang, Sri Purhadi (43) mengatakan, sebulan sebelum pelaksanaan hari raya ini permintaan kambing kurban terbilang sepi. Bahkan, peternak kambing asal Tempel ini mengatakan penurunannya mencapai 40 persen.

"Sekarang sepi sekali, biasanya satu bulan sebelum idul adha, sudah pada pesan. Ini sangat sedikit sekali," ungkap Sri ditemui wartawan di pasar setempat, Kamis (2/7/2020).

Meski begitu, saat ini harga hewan relatif normal, yakni sekitar Rp3 - 3,5 juta per ekor. Ia berharap, mendekati hari raya Idul Adha nanti permintaan hewan ternak atau daging meningkat.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Umat Ganti Hewan Kurban dengan Sedekah Uang

"Untuk tahun lalu penjualannya sampai 500 ekor, untuk tahun ini saya belum tahu. Namun kemungkinan pasti sepi karena dampak corona sendiri," ujar Sri.

Salah seorang pedagang sapi, Nuryanto (49) menduga, penyebab menurunnya permintaan pembeli terhadap hewan ternak karena kondisi ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk.

"Tahun lalu, sebelum kurban untuk sapi bahkan permintaannya sampai kurang-kurang. Tapi sekarang sisa banyak, jika dihitung penurunannya sampai 50 persen," ujar Nuryanto di pasar Jangkang.

Selain turunnya permintaan, Nuryanto juga mengatakan, untuk harga hewan kurban sapi mengalami penurunan. Ia menjelaskan bahwa tahun 2019 lalu harga satu ekor sapi berkisar Rp20 juta. Tetapi saat ini turun sekitar Rp. 18 juta per ekor.

Nuryanto mengatakan, anjloknya harga serta permintaan sapi jelang Hari Raya Idhul Adha di tahun 2020 jauh lebih buruk dibanding tahun 2019.

Baca Juga: Muhammadiyah Sarankan Umat Muslim Ganti Hewan Kurban dengan Bersedekah

"Selain kondisi ekonomi masyarakat yang sedang susah, saat ini untuk pemotongan juga dihimbau dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Pokoknya tahun ini yang paling buruk penjualannya," ujar pria yang telah 16 tahun berjualan di pasar Jangkang.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengatakan, wabah covid-19 diprediksi sangat mempengaruhi penurunan jumlah hewan yang disembelih saat Idul Adha 2020.

Pada tahun 2019 ada sekitar 8.000 ekor sapi, 2.221 kambing dan 10.837 domba yang disembelih. Tahun ini, jumlahnya diprediksi menurun hingga 20 persen.

Penyebabnya, kata Heru, krisis ekonomi yang hampir terjadi di semua sektor karena pandemi Covid-19 mempengaruhi daya beli masyarakat saat ini.

"Rendahnya daya beli masyarakat tentu akan berpengaruh pada jumlah hewan yang disembelih. Saya rasa penurunannya dapat mencapai 20 persen," ujar Heru.

Load More