SuaraJogja.id - Salah seorang netizen dihujat warganet di Twitter lantaran mengatakan pendapatnya yang dianggap membela bapak tiri yang memperkosa anak tirinya karena sang ibu bekerja di luar rumah.
Dalam twitenya beberapa saat lalu, akun Twitter @mnadielmadani7 memang sempat menuliskan pendapatnya tentang beberapa kasus pemerkosaan.
"Mengundang fitnah tidak menjadi fokus utamanya. Pokoknya laki-laki yg salah. Ada kasus di Jawa timur, aku lupa di mana tpi beritanya pasti masih ada, bapak tiri yg memperkosa anak tirinya—ini sering terjadi. Dan akar masalahnya adalah se ibu sibuk bekerja di luar rumah. Sedangkan suami dan anaknya sering di rumah berduaan. Bahkan, ada juga yg terjadi pada anak sendiri. Dan lagi-lagi karena ibunya jarang di rumah—ini terlepas dari fakta ekonominya, ya. Ada juga perempuan mengalami pelecehan seksual karena emg bepergian sendirian tanpa didampingi," tulis @mnadielmadani7 dalam jepretan layar yang diunggah akun @sitsnoe.
Menurutnya, dalam kasus-kasus serupa, salah satu faktor yang jarang diangkat yakni 'mengundang fitnah' atau membuka peluang bagi pelaku untuk melakukan kejahatan.
"Mahram. Atau malah pergi dengan teman laki-lakinya. Kasus kayak gini banyak terjadi. Dan yg disalahkan tetap laki-laki. Perempuan selalu berperan sebagai korban. Atau setidaknya diperankan sebagai korban. Kan, absurd klo kayak gitu? Mereka yg berteriak adil pada saat bersamaan sering kali berlaku tidak adil," cuitnya dalam jepretan layar yang diunggah akun @sitsnoe.
Pendapat netizen yang menganggap istri bekerja membuka peluang bapak untuk memperkosa anaknya sendiri lantaran tak bisa melampiaskan nafsunya itu dihujat habis-habisan oleh warganet.
"kalau istri bekerja, lalu hanya ada anak & sang Bapak di rumah. akan diwajari apabila Bapak memperkosa sang anak karena pelampiasan hawa nafsunya sedang tidak ada. hal ini adalah kesalahan sang istri yg memilih bekerja & tidak melayani suami 24/7. --Cak Nadi, rapist apologist," tulis @sitsnoe.
Sebagian besar warganet yang memenuhi kolom komentar turut menghujat pendapat dari Cak Nadi tersebut. Salah satunya akun @wangjaemni yang menganggap pemerkosa tak perlu dibela apapun alasannya.
"HADEH. emak gue kerja, shift pagi siang sampe malem dari gue belum lahir sampe sekarang. trus apa gue jadi korban pemerkosaan bokap sendiri? ENGGA, karena bokap gue BUKAN pemerkosa. merkosa itu salah, udah ga ada yang perlu dibela. kenapa sih manusia pengen banget mewajarkan," ujarnya.
Baca Juga: Viral, Warganet Tanam Padi di Teras Rumahnya Karena Iseng
Berita Terkait
-
Dilarang Menikah Lagi, Pria Mesir Susun Rencana Pemerkosaan Istrinya
-
Callum Hudson-Odoi Terhindar dari Tuduhan Pemerkosaan
-
Callum Hudson-Odoi Ditangkap Polisi Ternyata karena Dugaan Pemerkosaan
-
Sambangi DPRD Gresik, Keluarga Korban Pemerkosaan Minta Nur Hudi Disanksi
-
Napi Pemerkosaan hingga Penipuan, 58 Tahanan di Karimun Bebas karena Corona
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?