SuaraJogja.id - HUT ke-74 Polri memang sudah terlaksana beberapa hari yang lalu, tetapi rangkaian acara untuk memperingati sejarah hari Bhayangkara ini masih terus berlanjut. Salah satunya dilakukan dengan baksi sosial di Dusun Wonogiri, Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (5/7/2020), oleh sejumlah mantan narapidana kasus terorisme (napiter) yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam, bekerja sama dengan Polres Kulon Progo.
"Semoga dengan bertambahnya usia Polri ini bisa menjadi garda terdepan untuk melindungi NKRI. Kami Gema Salam beserta anggota yang tersebat di DIY-Jateng juga siap selalu mendukung program-program Polri, khususnya yang ada di Kulon Progo," ujar Ketua Gema Salam Joko Tri Harmanto alias Jack Harun, usai penyerahan bantuan.
Kegiatan yang berlangsung masih dalam suasana pandemi ini membuatan Yayasan Gema Salam berinisiatif untuk menyalurkan bantuan berupa masker dan hand sanitizer. Sementara, Polres juga ikut membantu dengan memberikan 30 paket sembako kepada warga di Jatirejo yang terdampak pandemi Covid-19.
Jack mengatakan bahwa kegiatan ini juga bisa dijadikan sebagai upaya mengubah sedikit demi sedikit stigma yang ada di tengah masyarakat mengenai mantan napiter yang menakutkan. Menurutnya, masyarakat tidak perlu lagi khawatir tentang hal itu karena para mantan napiter, khususnya yang tergabung dalam Gema Salam, sudah bisa dinyatakan kemungkinan besar berubah.
"Artinya mantan napiter ini sudah dipastikan kembali ke jalan yang benar, dan kegiatan ini sebagai wujud bahwa mantan napiter sudah bersahabat dan kembali kepada percaya NKRI," tegasnya.
Sekilas, Jack menceritakan singkat perjalanannya yang pernah dipenjara selama enam tahun di LP Cipinang, Jakarta karena terlibat dalam aksi Bom Bali I tahun 2002 silam. Pria kelahiran Kulon Progo ini mengaku dulu pernah menganggap Polri dan NKRI sebagai tagut.
Namun, hal tersebut sudah berubah, sekarang ia bersama seluruh anggota Gema Salam telah berikrar setia dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung segala bentuk program pemerintahan di Indonesia. Dijelaskan lebih lanjut oleh Jack bahwa Gema Salam adalah yayasan bagi mantan napiter di wilayah DIY-Jateng.
Yayasan yang berdiri sejak 2018 silam ini sudah mencatat dua mantan napiter di DIY yang masuk dalam keanggotaannya. Sementara, untuk anggota lain, yang jumlahnya hampir mencapai 50 orang, tersebar di wilayah Jateng.
Jack menuturkan, yayasan yang berdomisili di wilayah Solo, Jateng tersebut mempunyai sejumlah program sosial kemasyarakatan. Di antaranya berupa bakti sosial dan sosialisasi tentang deradikalisasi yang nantinya menyasar kalangan umum, akademisi, hingga siswa sekolah.
Baca Juga: BRI dan Polri Beri Layanan SIM Gratis di HUT ke -74 Bhayangkara
"Kami juga masih sempat beberapa kali menemui napiter yang masih menjalani hukuman penjara. Selain untuk melihat kabar mereka, juga untuk kami ajak agar mau kembali ke jalan yang benar," tuturnya.
Wakapolres Kulon Progo Kompol Sudarmawan memberikan apresiasi yang besar kepada Yayasan Gema Salam karena sudah mau ikut membantu masyarakat Kulon Progo yang terdampak pandemi Covid-19.
"Kita apresiasi sekali dan patut untuk disyukuri dengan adanya yayasan tersebut banyak kegiatan positif yang dilakukan. Kalau dulu bom yang bersifat merusak dan merugikan sesama, sekarang bom itu bersifat positif berupa kegiatan baksos di berbagai tempat. Apalagi masih dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ganti Rugi Jalur YIA Molor, Bupati Kulon Progo Tagih Menteri Perhubungan
-
Kawanan Ubur-ubur Serbu Pantai Kulon Progo, Pengunjung Diminta Waspada
-
Ganggu Ketertiban, Satpol PP Gerebek Tempat Karaoke Ilegal di Temon
-
Jalan-jalan di Pantai, Suami Istri Dikejutkan Sosok Mayat Mengambang
-
Gara-gara Ini, Bandara YIA Raih Penghargaan dari Polres Kulon Progo
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dari Lorong Sempit Jadi Ladang Rezeki: Kisah Emak-Emak Rejosari Ubah Kampung Jadi Produktif di Jogja
-
Kondisi Lapangan Palu Bikin Pemain PSS Sleman 'Sesak Napas'? Ini Kata Pelatih
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan
-
PSS Sleman Menggila, Modal Penting Raih Mimpi Promosi ke Super League