SuaraJogja.id - Sejumlah siswa hari ini, Senin (6/7/2020) menjalani lanjutan pelaksanaan UTBK. Beberapa calon mahasiswa pun mengungkapkan pengalamannya mengikuti tes di tengah pandemi Covid-19, salah satunya seperti yang diungkapkan Yosi Putra (19).
Seorang calon mahasiswa asal Purworejo tersebut mengaku sempat kesulitan mencari surat sehat. Ia harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan syarat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
"Jadi puskesmas yang di Purworejo itu penuh oleh calon mahasiswa. Saya harus menunggu sampai 10 jam untuk mendapatkan surat keterangan sehat. Padahal harus ada hal lain yang saya kerjakan dan juga mempersiapkan berkas ujian," kata Yosi ditemui di UPN Veteran Yogyakarta, Senin (6/7/2020).
Tak hanya sulit mendapatkan surat sehat, Yosi sempat khawatir tak bisa melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Pasalnya muncul rumor bahwa calon mahasiswa dari luar DIY tak bisa mendaftar kuliah di Yogyakarta.
"Awalnya sempat bingung setelah selesai SMA melanjutkan kuliah atau kerja, karena sempat ada rumor calon mahasiswa tidak bisa kuliah di DIY, tapi itu hanya isu tidak benar. Akhirnya saya mendaftar di dua PTN, yakni UPN Yogyakarta dan UNTIDAR Magelang," jelas dia.
Upaya untuk diterima menjadi mahasiswa PTN juga dilakukan Kalista Ambarwati (19), perempuan asal Yogyakarta ini harus berebut dengan peserta lain untuk bisa mendapat surat sehat.
"Jika di UPN Veteran ini kami diminta melampirkan surat sehat saat mengikuti UTBK. Sebelumnya mencari surat itu sudah lama, namun calon peserta lain juga berebut mencari syarat itu. Saya mencari di puskesmas terdekat sudah penuh, sehingga mencari di puskesmas lain bahkan keluar dari wilayah saya tinggal," kata dia.
Mahasiswa yang akan mengikuti UTBK di UPN harus mencuci tangan sebelum masuk ke lingkungan kampus. Petugas juga mengecek suhu calon mahasiswa yang masuk.
Protokol keamanan terbilang ketat, dimana seluruh petugas dan juga calon mahasiswa wajib menggunakan masker dan juga sarung tangan.
Baca Juga: Destinasi Wisata yang Wajib Kalian Kunjungi di Jogja
Di dalam ruang ujian, peserta dilarang membuka masker dan harus mengikuti aturan dari gugus tugas pencegahan Covid-19 kampus setempat.
Animo calon mahasiswa kuliah di Yogyakarta cukup tinggi. Sehingga pelaksanaan UTBK di DIY sendiri digelar di beberapa PTN, antara lain UGM, UNY, UPN dan UIN Sunan Kalijaga. Calon mahasiswa bisa memilih dua PTN untuk pendaftaran tahun ajaran 2020.
Ketua Tim Pelaksanaan UTBK UPN Veteran Yogyakarta, Hendro Wijanarko menerangkan pelaksanaan UTBK di UPN sendiri dimulai dari 5-13 Juli. Total calon mahasiswa yang mengikuti UTBK di UPN sekitar 2.441 orang.
"Jadi ada realokasi jumlah calon mahasiswa yang mengikuti UTBK di UPN Veteran. Karena untuk meminimalisasi penularan Covid-19, peserta cukup mengikuti UTBK di provinsi tempat mereka tinggal. Di sisi lain tidak semua peserta UTBK memilih UPN sebagai PTN yang mereka inginkan," katanya.
Protokol pencegahan Covid-19 diiterapkan oleh pihak UPN. Bagi mahasiswa yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat tidak langsung dikeluarkan.
"Ada beberapa syarat seperti surat sehat dan juga suhu tubuh peserta. Jika dia menunjukkan suhu tinggi, misalnya 37,8 bahkan sampai 38, kami biarkan dia untuk istirahat dulu. Setelah cukup nanti kami cek lagi ketika turun kami persilahkan masuk. Artinya suhu mereka bisa saja naik karena dalam perjalanannya tersengat matahari," terang Hendro.
Tidak hanya UPN, pelaksanaan UTBK juga digelar di UGM. Sedikitnya terdapat lebih kurang 15.307 peserta. Penyelenggaraan dilaksanakan mulai 5-14 Juli, terbagi dalam dua sesi pukul 09.00-11.15 wib dan pukul 14.00-16.15.
Protokol pencegahan covid-19 juga dilakukan pihak UGM. Peserta dan juga petugas diwajibkan mengenakan masker selama kegiatan berlangsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!