- BMKG peringatkan waspada cuaca ekstrem dan gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan selatan DIY.
 - Kondisi ini dipicu oleh dua bibit siklon tropis (99W dan 90W) di sekitar perairan Filipina.
 - Nelayan dan wisatawan diimbau tidak beraktivitas di sekitar pantai pada 19-21 September 2025.
 
SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan keras bagi masyarakat, khususnya nelayan dan wisatawan, untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang mengancam wilayah perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ancaman ombak setinggi 4 meter ini diperkirakan terjadi imbas dari munculnya dua bibit siklon tropis.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menjelaskan bahwa bahaya ini tidak lepas dari pengaruh dua bibit siklon tropis yang saat ini aktif di sekitar perairan Filipina.
Kehadiran bibit siklon 99W di perairan barat Filipina dan bibit siklon 90W di perairan timur Filipina secara signifikan memengaruhi kondisi atmosfer dan kelautan di selatan Jawa.
"Kondisi ini berpotensi meningkatkan kecepatan angin permukaan dan ketinggian gelombang laut di perairan DIY," kata Warjono dalam keterangannya dikutip, Jumat (19/9/2025).
Dampak Ganda Bibit Siklon Tropis
Warjono memaparkan lebih lanjut bahwa pola angin timuran masih akan mendominasi perairan Jawa, termasuk di sepanjang garis pantai selatan DIY. Dominasi angin ini menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan tinggi gelombang laut secara drastis.
Akibatnya, perairan yang membentang dari Kulon Progo, Bantul, hingga Gunungkidul, serta Samudra Hindia di selatannya, berpotensi diterjang gelombang dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter. Kategori ini tergolong tinggi dan sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran dan wisata bahari.
Selain gelombang ganas, BMKG juga memprediksi adanya potensi hujan yang akan mengguyur kawasan pesisir.
Baca Juga: Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
"Kondisi cuaca di perairan Yogyakarta pada umumnya ditandai hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ucapnya.
Kombinasi antara ombak tinggi dan hujan dapat mengurangi jarak pandang dan membuat kondisi semakin berbahaya.
Faktor Pemicu Lainnya
Analisis dinamika atmosfer terkini oleh BMKG juga menemukan faktor pendukung lainnya yang memperburuk situasi.
Suhu muka laut di Laut Jawa maupun Samudra Hindia selatan Jawa terpantau hangat, berada di kisaran 28 hingga 30 derajat Celsius, dengan anomali atau penyimpangan suhu mencapai 0,5 hingga 1,5 derajat Celsius dari kondisi normal.
Kehangatan suhu laut ini secara langsung mendukung peningkatan suplai uap air ke atmosfer, yang merupakan bahan bakar utama pembentukan awan-awan hujan yang lebih masif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
 - 
            
              Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
 - 
            
              DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
 - 
            
              Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
 - 
            
              Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang