SuaraJogja.id - Petani asal Kalasan, Janu Riyanto tengah mengembangkan metode organik dengan memanfaatkan tanaman refugia sebagai pengusir hama. Tapi siapa sangka, karena corak tanamannya yang menarik, lahan pertanian Janu kerap dijadikan ajang selfie alias swafoto.
Tren penggunaan metode organik belakangan memang tengah digandrungi sejumlah petani di Indonesia, salah satunya seperti yang diterapkan Janu Riyanto yang memanfaatkan tanaman refugia sebagai tanaman pengusir hama.
Tanaman Refugia merupakan istilah dari berbagai jenis tumbuhan atau tanaman yang dapat mengundang dan menjadi mikrohabitat bagi musuh alami tanaman. Harapannya, dengan penanaman refugia dapat membantu mengendalikan organisme pengganggu tanaman secara alami.
Janu mengaku sudah mulai menggunakan tanaman refugia sejak 2015. Beberapa jenis bunga yang digunakan sebagai refugia antara lain bunga matahari, bunga kertas, bunga kenikir dan bunga amarilis.
Baca Juga: Bayi Ditelantarkan di Rumah Bersalin Sleman, Polisi Buru Pelaku
"Tujuan kami para petani ini, refugia itu untuk rumah musuh alami, untuk pengendalian hama pada tanaman," ungkap Janu yang merupakan Ketua Forum Petani Kalasan itu, Kamis (9/7/2020).
Menurut Janu, sebenarnya semua jenis bunga bisa digunakan sebagai tanaman refugia. Hanya saja, bila menggunakan bunga matahari misalnya, petani bisa mendapat keuntungan ganda.
"Petani bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Karena biji bunga matahari bisa dibuat kuaci dan laku dijual dengan harga bagus," ungkapnya.
Janu menggunakan refugia untuk melindungi tanaman cabai dan padi miliknya.
Penggunaan tanaman refugia sebagai anti hama, sesekali masih dibantu oleh obat kimia. Hanya saja dalam takaran lebih sedikit ketimbang tak menggunakan refugia sama sekali.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPBD Sleman: Jalur Evakuasi Masih Baik
Jumlah takaran obat anti hama kimia disesuaikan dengan serangan hama dan jenis obat.
"Tapi kalau normalnya, cabai membutuhkan obat kimia sekitar Rp300.000 hingga Rp400.000 obat kimia, harga tersebut tergolong tidak mahal. Itu hanya obat insektisida saja, belum yang lain," terangnya.
Sedangkan bila petani menggunakan anti hama dengan menanam tanaman refugia, maka mereka tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, alias gratis.
Penggunaan obat kimia tetap diperlukan, hanya apabila ada serangan hama yang sudah di ambang batas.
"Tapi itupun tidak banyak," kata Janu.
Refugia ditanaman dengan cara membentuknya seperti memagari tanaman pangan. Perawatannya juga tergolong mudah, tapi yang perlu diingat, refugia tidak boleh disemprot dengan insektisida. Karena bisa mematikan musuh hama alami sebagai teman petani.
"Yang jelas, penggunaan refugia ramah lingkungan, aman dikonsumsi dan murah. Sedangkan anti hama kimia harganya mahal dan mengandung zat yang berbahaya, bila dikonsumsi oleh manusia," ucapnya.
Bila tanaman refugia sedang berbunga serentak, seperti sekarang ini, lahan cabai Janu terkadang menjadi tempat warga berswafoto. Pasalnya, perpaduan warna yang dimiliki oleh bunga matahari, bunga kertas sebagai refugia membuat lahan cabai milik Janu menjadi terlihat indah dan semarak warna.
Banyak pula, orang yang melihat tanaman refugia miliknya, meminta bibit atau benih bunga-bunga tersebut.
"Saya suruh ambil sendiri," kata dia.
Lahan cabai milik Janu juga terpilih menjadi satu dari sekian lahan milik petani lainnya, yang dievaluasi dan diamati oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian Yogyakarta.
BPSBP Yogyakarta meneliti kesehatan tanaman dari penyakit, keseragaman buah, menentukan waktu panen dan kesiapan panen tanaman cabai miliknya. Tahapan ini juga akan diikuti pula dengan temu lapang bersama Pemkab Sleman dan institusi lain terkait.
Dari lahan cabai seluas 1.600 meter miliknya, sebanyak 1.500 meter digunakan untuk pembenihan cabai.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi, Mulai Rp 1 Jutaan Terbaik November 2024
-
Dari Raffi Ahmad? Menteri Zulhas Pamer Keahlian Selfie Bareng Wartawan
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi, Mulai Rp 2 Jutaan Terbaik Oktober 2024
-
7 Cara Mudah Menghasilkan Selfie Terbaik dengan Redmi 14C
-
Unggahan Lucy Wiryono Soal MotoGP Mendadak Jadi Ramai, Sindir Menpora Dito?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya