SuaraJogja.id - Polsek Depok Barat tengah memburu pelaku penelantaran anak yang dilahirkan di salah satu rumah bersalin, Jalan Kledokan, Dusun Tempel, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Pelaku diketahui menggunakan identitas palsu agar bisa melahirkan di bidan yang diketahui bernama Mei Murhatati.
Kapolsek Depok Barat Kompol Rachmandiwanto membeberkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/7/2020). Saat itu terduga pelaku melakukan persalinan sekitar pukul 20.30 WIB.
"Kami ikut prihatin dengan dugaan penelantaran bayi ini. Kami akan melakukan penyelidikan siapa ibu kandung dari anak ini. Pasalnya, identitas yang diberikan terduga pelaku kepada bidan merupakan identitas palsu," kata Kompol Rachmadiwanto dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (8/7/2020).
Ia melanjutkan, identitas yang dipakai terduga pelaku bernama Meisya Yunitasari (22), yang berasal dari Tepus, Gunungkidul. Namun setelah diselidiki, ternyata Meisya bukanlah ibu sebenarnya dari sang bayi.
Baca Juga: Bayi Tewas Diduga Ditelantarkan, Dokter hingga Sopir RS Diperiksa Polisi
"Setelah melakukan penyelidikan dan menghubungi nama tersebut, ditemukan bahwa Ibu Meisya ini bukan pemilik bayi yang ditinggal di bidan itu, sehingga Ibu Meisya ini adalah korban dari seseorang oknum tak bertanggung jawab yang melahirkan bayi tersebut," kata Rachmadiwanto.
Dihubungi terpisah, Bidan Mei Murhatati menjelaskan bahwa seorang bayi laki-laki seberat 3,3 kilogram ditinggalkan begitu saja oleh orang tuanya usai dilahirkan sekitar pukul 21.00 WIB.
"Orang tua bayi datang ke klinik saya sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu, ibu bayi mengeluh sakit dan mengaku ingin melahirkan. Proses persalinan berjalan lancar, ibu bayi juga sempat mendapat perawatan. Namun, saat saya menangani pasien lain, sekitar pukul 03.30 WIB saya mendengar tangisan bayi, tapi orang tuanya sudah tidak ada lagi," ujar Mei.
Mei menerangkan, proses pengajuan persalinan bayi tersebut juga terbilang cukup janggal. Sebab, kedua orang tua bayi sama sekali tidak membawa identitas maupun buku persalinan. Saat itu, ibu bayi hanya mengaku bernama Meisya Yunitasari, sementara suaminya bernama Warno. Keduanya mengaku sebagai warga Tepus, Gunungkidul.
Kasus ini masih dalam penyelidikan Polsek Depok Barat. Sebelumnya diketahui, kasus penelantaran bayi juga terjadi di wilayah Prambanan, Sleman. Penelantaran bayi tersebut dilakukan oleh dua orang mahasiswa kedokteran di universitas yang ada di Jawa Tengah. Saat ini kedua tersangka berinisial A (21) dan M (22) berada di ruang tahanan Mapolres Sleman.
Baca Juga: Disebut Telantarkan Bayi hingga Meninggal, Begini Respons RSUP M Djamil
Berita Terkait
-
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPBD Sleman: Jalur Evakuasi Masih Baik
-
Cerita Guru Jalani Sekolah Online, Yeti Siaga 24 Jam Koreksi Tugas Siswa
-
Mahasiswa Kedokteran Pembuang Bayi Ditahan, Kuasa Hukum Ajukan Penangguhan
-
Catat! Museum Gunung Merapi Segera Dibuka Bulan Juli
-
Jelang Pilkada Sleman, 678 Penyelenggara Pemilu akan Jalani Rapid Test
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?