SuaraJogja.id - Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap empat, lima, dan enam akan segera dibagikan pada minggu kedua Juli. Asosiasi Pemerintah Desa Se-Indonesia (APDESI) Kabupaten Bantul sepakat, penerima bantuan sosial lanjutan tersebut berbeda dari penerima BLT sebelumnya.
Ketuas APDESI Bantul Ani Widayani menyampaikan, hal tersebut tidak bertentangan dengan Peraturan Bupati nomor 71 dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul No 510. Dengan adanya dua peraturan tersebut, APDESI sepakat, penerima BLT-DD lanjutan adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) baru.
"Dan juga tidak ada campuran KPM lama dan KPM baru. Artinya, Bantul sudah sepakat calon penerima BLT DD 4, 5, 6 adalah KPM baru," ujar Ani, ditemui SuaraJogja.id di ruang kerjanya, Kamis (9/7/2020).
Ani menyampaikan, dari 75 desa yang ada di Bantul, 74 di antaranya telah menyerahkan data exclusion error, yakni data masyarakat kurang mampu yang sebelumnya tidak menerima bantuan apa pun, ke Pemkab. Dari 74 desa tersebut, total ada 18.581 warga yang belum menerima bantuan sebelumnya.
Ke depannya, data tersebut akan diverifikasi ulang. Sesuai dengan SE dari Sekda, data yang sudah dikirim ke Pemkab Bantul akan dilakukan verifikasi lapangan. Selanjutnya, data tersebut perlu melewati proses Musyawarah Desa Khusus untuk menentukan data masyarakat penerima BLT-DD lanjutan. Pelaksanaan Musdesus maksimal dilakukan pada Minggu (12/7/2020).
"Ini masih ada satu desa yang belum menyampaikan data EE. Kami khawatir nanti masih ada warga di situ yang belum menerima bantuan," imbuhnya.
Ke depannya, Ani belum bisa memastikan apakah dari 18.581 warga yang diajukan akan seluruhnya menerima BLT-DD lanjutan. Sebab, proses penetapan KPM baru ini sendiri perlu disesuaikan dengan Dana Desa yang masih tersedia. Setiap desa memiliki data KPM yang berbeda dengan sisa dana yang berbeda-beda juga.
Setiap warga yang masuk dalam KPM baru akan menerima uang senilai Rp300.000 untuk tiga bulan: Juli, Agustus, dan September. Ani berharap, warga yang belum masuk dalam BLT-DD tahap lanjutan dapat masuk dalam bantuan Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD) dari Provinsi DIY maupun Pemkab Bantul.
Ani juga menyebutkan bahwa dari data EE yang ia sampaikan, data masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat Covid-19 belum tercakup. Ia menyebutkan, dari data Dinas Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi (Disnakertrans), data masyarakat yang kehilangan mata pencaharian terus bertambah setiap harinya.
Baca Juga: Terkuak! Puluhan Perusuh di Mandailing Natal Minta Jatah 30 Persen Dana BLT
Berita Terkait
-
Duit Bansos Corona Dirampok, Kepala Desa Angsana Pandeglang Disuruh Ganti
-
Peneliti ICW Ungkap Alasan Anggaran Dana Desa Marak Dikorupsi
-
Terkuak! Puluhan Perusuh di Mandailing Natal Minta Jatah 30 Persen Dana BLT
-
Sunat Uang BLT Korban Corona per Orang Rp150 Ribu, Pak Kades Masuk Bui
-
Rusuh dan Bakar Kendaraan Wakapolres Madina, 13 Terduga Pelaku Ditangkap
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin