SuaraJogja.id - Tinggal di bantaran sungai di DI Yogyakarta, banyak warga harus terus didorong dan diedukasi untuk menjaga lingkungan dan kemanan dari ancaman longsor. Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) pun mengimbau agar masyarakat menyiapkan mitigasi bencana dan waspada saat debit air meningkat.
"Tentunya hal ini menjadi perhatian kami, tapi masyarakat juga harus waspada. Salah satunya melakukan konservasi sungai," terang Ketua FKSS AG Irawan saat ditemui SuaraJogja.id pada penanaman ratusan bibit pohon di bantaran Sungai Boyong, Pakem, Sleman, Minggu (12/7/2020).
Irawan menyebutkan bahwa idealnya, bangunan yang didirikan di dekat sungai berjarak minimal 50 meter dari bibir sungai.
"Bangunan itu baru boleh berdiri setelah 50 meter dari bibir sungai. Jadi jarak tersebut merupakan tempat bernapas sungai. Artinya, ketika hujan, air akan ke pinggir dan berfungsi mengendalikan arus," terang dia.
Menurut Irawan, air hujan dapat membuat resapan air di jarak 50 meter tersebut. Jika didirikan sebuah bangungan, resapan air akhirnya tak terbentuk.
"Jika tak ada resapan, maka wajib bagi penghuni menyiapkan resapan lain berupa tanaman konservasi," katanya.
Ia tak menampik bahwa memindahkan bangunan tak dimungkinkan. Maka dari itu, konservasi bangunanlan yang saat ini harus dilakukan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
"Saat ini konservasi memang bukan kepada tanaman, lebih kepada konservasi bangunan. Misal, menjaga talut tetap kokoh dengan tidak mendirikan bangunan tambahan. Artinya, tidak ada lagi beban yang ditambah," jelas dia.
Ia menekankan, warga harus menyiapkan mitigasi bencana. Ketika curah hujan tinggi, masyarakat harus bisa mengantisipasi lebih dini.
Baca Juga: Rawan Longsor, Warga Wonorejo Tanam 500 Tumbuhan Konservasi di Kali Boyong
"Maka edukasi ini yang kami dorong kepada masyarakat. Selain meminta untuk menjaga dan tidak menambah beban talut, kewaspadaan mereka untuk mengantisipasi sebuah longsoran juga kami berikan," ungkap Irawan.
Tak hanya soal mitigasi bencana, dirinya juga mengimbau agar masyarakat tak membuang sampah ke dalam sungai. Pasalnya, ada faktor penyebab terjadinya banjir dari limpahan sampah yang dibuang ke sungai.
"Saat ini masyarakat membelakangi sungai. Secara tidak langsung mereka menganggap bahwa sungai tempat pembuangan. Bahkan sampah rumah tangga seperti plastik dibuang ke sungai. Jadi kesadaran ini harus dimunculkan tiap masyarakat," katanya.
Melalui kegiatan konservasi di bantaran Sungai Boyong, Pakem, Sleman, FKSS mengajak masyarakat menjaga lingkungannya, minimal dengan menanam bibit pohon seperti gayam dan beringin.
"Pohon gayam ini mampu mencari air dan menyerap air, sehingga bisa membuat mata air baru untuk masyarakat. Pohon beringin menjadi penting juga untuk menahan longsoran," kata Irawan.
Berita Terkait
-
Rawan Longsor, Warga Wonorejo Tanam 500 Tumbuhan Konservasi di Kali Boyong
-
Banjir Bandang dan Longsor Tewaskan Puluhan Orang di Nepal
-
Kondisi Jepang Usai Dilanda Banjir dan Longsor
-
Hujan Deras Semalaman, Jepang Dikepung Banjir dan Tanah Longsor
-
Baru Dibangun, Rumah Heri Kini Tinggal Puing Tergerus Longsor di Sukabumi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta