SuaraJogja.id - Rawannya longsor di beberapa tebing Kali Boyong mendorong warga Dusun Wonorejo, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman untuk mengantisipasi bencana dengan menanam tumbuhan konservasi di beberapa bantaran sungai. Pasalnya, longsoran kerap menimbun pipa masyarakat bahkan sampai menutup mata air yang ada di sekitar sungai.
Seorang warga Dusun Wonorejo, Slamet Riyadi, mengaku, warga kerap membersihkan sisa longsoran yang menimbun sejumlah pipa yang mengalirkan air ke rumah masyarakat.
"Baik saat kemarau atau musim hujan, ada beberapa titik tebing yang longsor. Akibat longsoran itu, pipa-pipa yang mengalirkan air ke rumah warga juga tertimbun. Jadi ketika ada kebocoran [pipa] misalnya, kami memperbaiki juga sulit. Maka penanaman tanah dengan menanam tumbuhan konservasi ini penting," jelas Slamet, ditemui SuaraJogja.id saat penanaman pohon di Bantaran Sungai Boyong, Sleman, Minggu (12/7/2020).
Ia melanjutkan, tak hanya soal longsor, kegiatan yang diinisiasi warga, Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS), serta Pemkab Sleman ini juga menjadi edukasi masyarakat untuk memahami, menjaga, dan memelihara lingkungan.
Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Tewaskan Puluhan Orang di Nepal
"Jadi tak hanya menanam saja, tetapi juga memberi edukasi kepada warga lain untuk menjaga kelestarian sungainya karena warga juga bergantung dengan aliran air sungai Boyong untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Dukuh Wonorejo Monika Esti menuturkan, terdapat 500 tanaman yang ditanam di sekitar bantaran Sungai Boyong, terdiri dari 80 tanaman konservasi serta 420 tanaman buah.
"Warga yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani sangat membutuhkan air. Tidak hanya warga Wonorejo, warga dari desa lain seperti Harjobingangun memanfaatkan aliran air ini untuk menghidupi kesehariannya. Total ada 500 tanaman, terdiri dari 80 tanaman konservasi berupa gayam dan beringin serta tanaman buah seperti alpukat, durian, dan manggis sebanyak 420," katanya.
Dalam aksi penanaman tersebut, Pemkab Sleman, melalui Kabid Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Purwoko Sasmoyo, menilai, pemilihan tanaman gayam dan beringin sesuai dengan kebutuhan warga.
"Tanaman gayam sendiri cukup baik untuk menyimpan air. Jadi saat musim kemarau, tanaman ini tentu bisa membuat mata air di sekitarnya. Beringin kami pilih karena kuat untuk menahan tanah agar tak longsor. Jadi kami bantu 500 tanaman untuk konservasi dan juga pemberdayaan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Kondisi Jepang Usai Dilanda Banjir dan Longsor
Terpisah, Ketua FKSS Irawan menyebut bahwa masyarakat harus peduli dengan lingkungan di sekitarnya, termasuk sungai.
Berita Terkait
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
Terkini
-
UGM Bentuk Tim Periksa Pelanggar Disiplin Kepegawaian Gubes Farmasi Terkait Kasus Kekerasan Seksual
-
Anomali Libur Lebaran: Kunjungan Wisata Gunungkidul dan Bantul Turun Drastis, TWC Justru Melesat
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu