SuaraJogja.id - Jalur evakuasi di lereng Merapi yang juga dikenal sebagai jalan poros desa Glagaharjo, kecamatan Cangkringan, Sleman rusak sepanjang dua kilometer dari total tiga kilometer. Jalan yang bernama Bronggang Klangon tersebut butuh perbaikan untuk memudahkan masyarakat mengevakuasi diri jika sewaktu-waktu terjadi erupsi.
Dukuh Kalitengah Lor, Suwondo membeberkan bahwa jalur tersebut merupakan akses alternatif warga untuk menuju balai desa Glagaharjo. Lantaran akses jalur rusak parah, kebanyakan warga memilih jalur Kikis yang berbatasan langsung antara Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
"Memang jalan tersebut (Bronggang Klangon) sering dilewati truk. Imbasnya jalanan rusak dan warga jarang melintas di sana. Namun jika untuk kebutuhan evakuasi, kami harap jalur tersebut diperbaiki," kata Suwondo ditemui wartawan di sela kunjungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Balaidesa Glagaharjo, Kamis (9/7/2020).
Suwondo menuturkan, saat ini warga hanya bisa mengakses jalur Kikis yang berbatasan antara DIY-Jateng. Kondisinya juga masih baik. Kendati demikian, luas jalan dinilai sempit dan berbahaya ketika masyarakat mengakses jalan tersebut bersama-sama.
Baca Juga: Bayi Ditelantarkan di Rumah Bersalin Sleman, Polisi Buru Pelaku
"Harapannya Gunung Merapi masih cukup baik walau beberapa hari terakhir muncul berita jika aktivitasnya meningkat. Tapi jika harus mengakses jalan perbatasan itu saat ada evakuasi, kami yakin hal itu berbahaya. Sebab, luas jalannya kecil," terang Suwondo.
Dukuh Srunen, Sukatmin saat ditemui wartawan menjelaskan, bahwa masih ada sekitar lima dusun yang tinggal di wilayah Galagaharjo dan butuh akses jalan bagus ketika evakuasi sewaktu-waktu dilakukan pemerintah setempat.
"Ada dusun Glagahmalang, Singlar, Srunen, Kalitengah Kidul dan Lor yang dekat dengan jalur rusak itu. Bila diperbaiki, kami rasa evakuasi akan lebih mudah. Jadi tidak hanya satu jalur (Jalan Kikis) saja, ada jalan lain untuk memudahkan evakuasi jika benar-benar Merapi erupsi," ungkap Sukatmin.
Ia melanjutkan, pihak desa sudah membenahi jalan sepanjang satu kilometer. Perbaikan menggunakan swadaya desa.
"Dari desa hanya bisa membenahi lebih kurang satu kilometer. Jadi ada sisa dua kilometer yang masih rusak. Pengajuan perbaikan sudah kami kirimkan ke Pemkab Sleman mulai 2018, 2019 dan terakhir 2020 ini. Tapi hal itu selalu mundur, bahkan saat muncul wabah Covid-19, perbaikannya tidak bisa dipastikan kapan," kata dia.
Baca Juga: Jelang Pilkada Sleman, 678 Penyelenggara Pemilu akan Jalani Rapid Test
Menanggapi hal tersebut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan tak menampik memang ada beberapa jalur yang rusak imbas dari lintasan truk. Namun begitu, pihaknya akan memberhentikan penambangan jika memang aktivitas Gunung Merapi meningkat.
Berita Terkait
-
Mengenang Erupsi Gunung Merapi 2010 di Museum Mini Sisa Hartaku
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Serangan Terbaru Israel, Jalur Evakuasi Utama Lebanon-Suriah Lumpuh
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Potret dan Profil Juliana Moechtar, Istri Komandan Upacara di IKN Dulunya Pemain Misteri Gunung Merapi
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir