SuaraJogja.id - Memasuki tahun ajaran baru, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kabupaten Bantul masih akan dilaksanakan via daring. KBM online ini nantinya tidak akan sama dengan proses pembelajaran tatap muka.
"Pembelajaran online atau via daring tersebut nantinya maksimal hanya akan dilakukan sekitar 3 hingga 4 jam dalam sehari," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Bantul Isdarmoko ketika dihubungi SuaraJogja.id pada Rabu (15/7/2020).
Isdarmoko tidak memungkiri, masih ada kendala dari siswa yang orang tuanya tidak memiliki gawai, atau bahkan koneksi internet di daerahnya terbilang buruk. Melihat hal tersebut, pihaknya sudah memikirkan opsi lain agar pembelajaran tetap bisa berjalan lancar.
Dituturkan Isdarmoko, solusi lain bagi KBM daring di masa pandemi ini bisa dipermudah dengan melakukan KBM secara manual. Kegiatan itu bisa diterapkan khususnya di daerah yang kurang terjangkau koneksi internet atau keterbatasan gawai.
Baca Juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, Hari Ini Rabu 15 Juli 2020: Budaya Jateng
"KBM secara manual berarti guru datang ke rumah siswa untuk memberikan tugas. Namun, itu masih dipikirkan kondisi keamanan bagi kesehatan guru dan siswanya," ungkapnya.
Selain itu, untuk antisipasi sinyal buruk di pedesaan, pihaknya sudah berkoordinasi lebih lanjut bersama dengan Dinas Kominfo untuk mengundang beberapa provider yang tersedia di Bantul. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung sarana layanan pembelajaran dari rumah bagi warga di kawasan pedesaan yang susah sinyal.
Masalah lain yang muncul adalah ketersediaan kuota dari setiap siswa yang mengikuti pelajaran secara daring tersebut. Kendati begitu, Isdarmoko mengatakan, pihak Dikpora Bantul sudah memperbolehkan setiap sekolah mengambil alokasi dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk biaya pembelian kuota bagi setiap siswanya.
"Itu sudah sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud bahwa akan ada dukungan pembiayaan dengan memberikan kelonggaran dari alokasi Dana BOS. Jadi nanti kuota internet para siswa bisa mendapat subsidi dari situ," katanya.
Terkait ketentuan bantuan pembiayaan itu, sepenuhanya akan diserahkan ke sekolah masing-masing. Pihaknya mengimbau untuk mengantisipasi penyalahgunaan dana bantuan tersebut agar sekolah tetap memberikan langsung berupa kuota, bukan uang tunai.
Baca Juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, Besok Rabu 15 Juli 2020: Air Tawar
Sejak Senin (13/7/2020) kemarin, sekolah-sekolah di Kabupaten Bantul sudah melakukan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan itu dilaksanakan secara serentak dan virtual.
Berita Terkait
-
Kamis Besok, 205 Sekolah Di Jakarta Diinstruksikan Belajar Dari Rumah Saat Misa Akbar Paus Fransiskus
-
Jangan Hanya ASN, KPAI Minta Anak-anak Belajar dari Rumah saat Kualitas Udara Jakarta Buruk
-
Anak Sulit Belajar? Lakukan 4 Tips ini, Dijamin Ampuh!
-
5 Tips Belajar di Rumah agar Tidak Membosankan
-
5 Kondisi Orangtua Memilih Homeschooling untuk Anaknya
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
-
Naik Tinggi Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp 1,5 Juta/Gram
Terkini
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan
-
Gangguan Keamanan Hingga Internet: Bawaslu Sleman Ungkap Kerawanan Pilkada 2024
-
Pukat UGM Kritik Keras Capim KPK saat Fit and Proper Test: Menjilat DPR Agar Terpilih