Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 15 Juli 2020 | 16:54 WIB
Aliansi Mahasiswa UGM membawa peti hitam saat demonstrasi terkait UKT di depan Balairung, Rabu (15/7/2020). [Kontributor / Uli Febriarni]

Direktur Kemahasiswaan UGM, Suharyadi, hadir ke hadapan peserta aksi dan menyampaikan tanggapannya. Ia mengungkapkan, pada hari ini Rektor tidak ada di kantor.

Bila memang mahasiswa ingin bertemu, maka ia akan bersedia membantu dalam menyesuaikan waktu yang tepat.

"Tinggal mahasiswa menyiapkan bahan apa saja yang ingin disampaikan, lalu kami match-kan waktunya," kata dia.

Namun demikian, tanggapan itu langsung dipotong oleh salah seorang peserta aksi, yang datang berkacamata hitam dan mengenakan almamater UGM.

Baca Juga: Soal RDP Tertutup di KPK, Pukat UGM: Wajar Publik Curiga Ada Intervensi DPR

"Kemarin pak rektor bertemu pejabat untuk resmikan ventilator. Tapi ini ketemu mahasiswa gak bisa, kalau tidak bisa jadi rektor, turun saja," ucapnya lantang.

Ucapan tersebut dijawab oleh Suharyadi dengan kalimat penegasan bahwa pihaknya akan menjembatani pertemuan, antara pihak rektorat dan mahasiswa dalam membahas UKT. Hanya saja, waktunya tidak saat itu juga.

Lagi-lagi, kalimat Suharyadi diperdebatkan oleh mahasiswa. Ada yang menginginkan bertemu rektor satu jam ke depan, ada pula yang menawarkan pertemuan bersama rektor dilakukan pada pukul 20.00 WIB nanti.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: UGM Produksi Ventilator ICU Kualitas Tinggi dengan Harga Terjangkau

Load More