SuaraJogja.id - Situasi politik di Kabupaten Gunungkidul mulai menghangat jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang direncanakan dilaksanakan Desember 2020 nanti. Friksi di dalam tubuh partai karena perbedaan dukungan terhadap pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul mulai terjadi.
Sebelumnya kondisi serupa terjadi di Partai Demokrat, di mana sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) membelot dengan tidak mendukung pasangan yang direkomendasikan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Sutrisno Wibowo-Mahmud Ardi Widanto namun justru mendukung Mayor Sunaryanto. Namun kali ini, hal tersebut juga mengguncang PDIP.
Sebelumnya, partai berlambang kepala banteng ini telah memastikan akan mengusung Kepala BKAD DIY Bambang Wisnu Handoyo berpasangan dengan pengusaha Benjamin Sudarmadi karena DPP telah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan ini. Namun ternyata, arus bawah partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih ini satu per satu mulai membelot.
Mereka menyatakan menolak langkah PDIP dalam menentukan calon bupati dan calon wakil bupati. Bahkan secara tegas mereka menolak pasangan yang direkomendasikan oleh DPP dan memilih akan mendukung Mayor Sunaryanto dalam Pilkada nanti.
Baca Juga: DPP PDIP Tegaskan Nasib Gibran Ditentukan Rakyat Solo, Bukan Titah Jokowi
Ketua PAC PDIP Kapanewon Ngawen Mardi mengaku kecewa dengan keputusan DPP yang merekomendasikan pasangan Bambang Wisnu Handoyo dengan Benjamin Sudarmadi. Mereka merasa aspirasi arus bawah tidak pernah diperhatikan dan tidak dianggap sama sekali oleh DPC ataupun DPP.
"Selama ini arus bawah sudah bulat mendukung Mayor Sunaryanto menjadi Cabup PDIP," tuturnya kepada media, Selasa (21/7/2020).
Menurutnya, semua PAC juga sudah membangun komunikasi dengan Mayor Sunaryanto. Namun, yang terjadi justru jauh dari harapan arus bawah dengan munculnya rekomendasi yang mengusung Bambang Wisnu Handoyo - Benyamin Sudarmadi. Tentu saja hal ini membuat kader PDIP kecewa dan akan mengambil langkah tegas.
Dirinya bersama kader yang kecewa juga tengah bersiap untuk mengundurkan diri dari PDIP. Pihaknya juga sudah menyiapkan draft pengunduran diri secara resmi yang akan dilayangkan ke DPC dalam waktu dekat ini. Ia menandaskan, mereka yang kecewa dengan keputusan DPP sudag bergabung dengan berbagai elemen PDIP yang akan mendukung Sunaryanto.
"Kita sudah berkomitmen sejak awal untuk mendukung Pak Sunaryanto," kata Ketua Paguyuban PAC PDIP se-Gunungkidul ini.
Baca Juga: Dalih Masih Diburu, KPK Kembali Cegah Harun Masiku ke Luar Negeri
Tak hanya para ketua PAC, wakil Ketua DPC PDIP Gunungkidul Danang Ardianta juga turut mengundurkan diri dari PDIP karena kecewa. Mantan aktivis PRD ini juga mundur dari PDIP dan menyerahkan kembali seragam ke kantor DPC, dan ini menunjukkan, perpecahan di tubuh partai besutan Megawati ini juga semakin meruncing.
Danang mengaku sudah tidak nyaman dengan situasi di tubuh situasi dan kondisi di tubuh PDIP. Dirinya, yang juga mendaftarkan diri dalam bursa cawabup, mengaku kecewa karena ternyata tersingkir dengan orang yang notabene bukan kader PDIP.
"Keduanya itu bukan kader. Padahal DPP PDIP sering mengatakan akan mengedepankan kader untuk diusung dalam Pilkada, dan ini tidak dilakukan oleh DPC PDIP Gunungkidul," tandasnya.
Menurutnya, tidak ada proses yang jelas dan transparan yang menjadikan dirinya tersingkir. Karena situasi di tubuh PDIP sudah tidak sesuai marwahnya, maka dia pun memilih mundur dari PDIP. Namun demikian, ia mengaku belum menentukan mau ke mana arah politik dalam Pilkada nanti.
"Yang jelas secara resmi saya sudah menyampaikan pengunduran diri saya," ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Kaesang Sebut Jateng Merah PSI, Lebih Berkuasa Siapa Dibanding PDIP?
-
Aroma Pilpres di Pilkada: PDIP Bertarung Melawan Bayang-Bayang Jokowi
-
Legislator PDIP Pesimistis DPR Bisa jadi Oposisi Rezim Prabowo, Wakil Rektor UGM Ingatkan Hal Ini
-
Jaga Demokrasi, Wakil Rektor UGM Dukung PDIP dan Nasdem Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo
-
Aria Bima PDIP Kritik Prabowo: Kekuasaan Presiden Terlalu Besar, Sampai Bisa Endorse Cagub
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony