SuaraJogja.id - Orang tua siswa SD A (8) yang mendapat penganiayaan di Dusun Mayangan, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman buka suara. Daniel Hartono ayah korban, meminta pihak berwenang menghukum tersangka S (44) seadil-adilnya.
"Dibilang saya marah, tetap saya marah karena anak kecil tak seharusnya mendapat perlakuan kasar sampai mengalami patah tulang dan gegar otak ringan. Saya minta pelaku dapat merasakan apa yang anak saya rasakan. Pelaku harus mendapat hukuman berat," kata Daniel saat dihubungi wartawan, Jumat (24/7/2020).
Ia melanjutkan bahwa anaknya mengalami luka serius akibat dianiaya S yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Gamping.
"Jadi ada pembekuan darah yang juga menyerang syarafnya. Karena anak kecil kan suka gerak-gerak. Sekarang jadi tak bisa banyak beegerak," katanya.
Baca Juga: Alasan Pamit Pulang, Pemuda di Sleman Bawa Kabur Sepeda Motor Teman
A yang mendapat luka patah tulang di bagian kaki dan mengalami gegar otak ringan telah kembali dari RS PKU Muhammadiyah Gamping. Saat ini sang anak sudah kembali ke rumah dan hanya dilakukan pemeriksaan rawat jalan.
"Karena pandemi ini, pihak rumah sakit memulangkan anak kami. Jadi rawat jalan. Beberapa luka hanya diperban. Anak saya baru selesai di Rontgen. Dia tak bisa beraktivitas seperti biasa karena lukanya," kata Daniel.
Kendati demikian, Daniel meminta pelaku dihukum seadil-adilnya. Ia mengaku awalnya ingin diselesaikan dengan kekeluargaan. Kendati tersangka tak menunjukka iktikad baik, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang.
"Awalnya kasus ini ingin diselesaikan dengan kepala dingin, jadi agar kedua belah pihak sama-sama enak dilakukan dengan cara kekeluargaan. Namun orang ini tidak mau diajak untuk berbicara baik-baik dan tetap emosi. Akhirnya saya lanjutkan ke polisi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak yang masih duduk di bangku 2 SD mendapat perlakuan penganiayaan seorang pria berinisal S, Sabtu (11/7/2020). Anak SD berinisal A, dihajar pelaku karena membuat emosi. A mengalami patah tulang dan juga mengalami gegar otak ringan.
Baca Juga: Pengantin Baru Positif COVID-19, Sejumlah ASN di Sleman Tes Swab
Berita Terkait
-
Koma Diduga Dianiaya Siswa Lain, Pengacara Korban Curiga Klaim MA As-Syafi'iyah Tebet soal CCTV Rusak
-
Kondisi Terkini Korban Ledakan di Klapanunggal Bogor, Luka Parah di Tangan dan Kaki Kiri
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping Berpartisipasi di MJE 2023
-
Kepsek SMPN 2 Cimanggu Dituduh Bela Pelaku Perundungan, Netizen: Mungkin Itu Jawab Pertanyaan Wartawan
-
Biodata dan Profil Wuri Handayani: Kepsek SMP 2 Cimanggu Sebut Pembully Cilacap Berbakat
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!